Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Tim Prabowo: Kalau Petahana di Survei Masih Stagnan 50 Persen, Itu Mengerikan

Kompas.com - 08/01/2019, 21:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, seharusnya pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin beserta tim kampanye khawatir dengan elektabilitas di sekitar 50 persen.

Hal itu menanggapi rilis survei Indikator Politik Indonesia mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan survei itu, elektabilias Jokowi-Ma'ruf 54,9 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.

"Di mana pun yang namanya survei kalau petahana itu angkanya stagnan di angka 50 itu mengkhawatirkan dan mengerikan (bagi petahana sendiri). Itu sangat berbahaya. Dan kami menangkap wajah-wajah panik kalau dari Pak Jokowi, Pak Ma'ruf," kata Dahnil di Fx Sudirman, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Ma’ruf Amin 54,9 Persen, Prabowo-Sandiaga 34,8 Persen

Berkaca dari temuan survei itu, Dahnil optimistis Prabowo-Sandiaga bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

Dahnil juga membandingkan elektabilitas mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang jauh lebih tinggi dibanding Jokowi saat maju lagi dalam Pilpres.

"Dan kalau kita lihat belajar dari fakta empirik survei misalnya di Pilkada itu kalau namanya petahana surveinya di angka 50 apalagi stagnan, wah itu potensi dia untuk kalah besar sekali," kata Dahnil.

Oleh karena itu, Dahnil mengaku semakin optimistis Prabowo-Sandiaga bisa membalikan keadaan.

"Dan terus terang suasana yang ada di BPN itu suasana menang. Kami terus terang akui itu," ujarnya.

Analisa kubu Prabowo

Di sisi lain, Dahnil menilai ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf cenderung stagnan di sekitar 50 persen. Pertama, kata dia, ada banyak janji Jokowi yang tidak terpenuhi.

Kedua, ia menilai sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Dahnil menyinggung harga kebutuhan pokok yang kurang terjangkau dan lapangan pekerjaan yang sulit. Dua persoalan itu yang menjadi perhatian Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Yakin Elektabilitasnya Ungguli Jokowi-Maruf dalam 3 Bulan


"Kenapa Bang Sandi slealu mengulang itu karena memang masyarakat itu mengulang itu. Yang paling mereka rasakan adalah harga mahal. Dan itu terasa sekali," papar Dahnil.

Dalam survei internal terakhir, Dahnil mengklaim selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga hanya sekitar 3 persen.

"Jadi dengan kondisi seperti itu atmosfer kami yang kami rasakan itu atmosfer kemenangan. Dan kami optimis bahwa indikatornya selain survei kemudian kedua indikatornya selama Pak Prabowo dan Bang Sandi turun ke bawah itu antusiasmenya luar biasa," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com