Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Bicara Mafia Sepak Bola hingga RI Bisa Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Kompas.com - 07/01/2019, 06:26 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin bertemu sekelompok suporter bola di Rumah Situbondo, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).

Para suporter merupakan pendukung dari berbagai klub sepakbola, seperti Persija Jakarta, Arema FC, Semen Padang, PSPS Pekanbaru, hingga Paguyuban Suporter Timnas Indonesia.

"Hari ini saya disilaturahmihi oleh suporter sepakbola dari berbagai klub sepakbola di Indonesia," kata Ma'ruf, Minggu.

Saat berdiskusi, Ma'ruf menyatakan komitmennya bersama calon presiden Joko Widodo soal sepakbola Indonesia, jika terpilih.

Para suporter pun mencurahkan isi hati (curhat) ke Ma'ruf, mereka ingin agar tawuran antarsuporter tidak terjadi lagi, pengembangan dunia sepakbola oleh pemerintah, pemberantasan mafia sepakbola, dan kualitas kompetisi.

Baca juga: Komentar Maruf Amin soal Pemberian Pertanyaan Sebelum Debat

Menjawab aspirasi para suporter, Ma'ruf pun berjanji akan memperbaiki dunia pesepakbolaan di Indonesia, jika terpilih.

"Kalau saya terpilih, tentu akan komitmen membangun sepakbola yang baik, karena ini olahraga yang disukai semua orang. Tua, muda, kiai, bukan kiai suka (sepabola). Karena itu sepakbola harus dikelola dengan baik," terangnya.

"Harus diberantas mafianya. Manajemen pengelolanya juga baik dan memajukan. Pencegahan mafia harus dilakukan seefektif mungkin. Berantas mafia tak mudah, tapi harus. Itu kalau kita ingin maju. Kalau tidak, akan terpuruk," sambung dia.

Topik lain yang mereka bahas adalah turnamen-turnamen lokal. Ma'ruf memandang, turnamen seperti Piala Presiden dan Anniversary Cup perlu dihidupkan karena menjadi ajang latihan bagi pemain Indonesia.

Selain itu, mereka juga berdiskusi soal perlindungan suporter. Ia berpandangan, pemerintah perlu mengambil peran mengingat pentingnya suporter.

Namun, ia mengingatkan agar peran pemerintah tidak sampai melebihi wewenangnya. Ma'ruf tidak ingin kejadian PSSI yang dijatuhi sanksi oleh FIFA karena intervensi pemerintah, kembali terulang.

Baca juga: Hadiri Harlah PPP, Maruf Amin Kenang Dirinya Saat Jadi Anggota DPRD DKI

"Mari kita benahi sepakbola kita bersama-sama. Dan peran suporter penting. Tanpa suporter bola tidak ada apa-apanya. Maka itu bersama-sama kita bisa perbaiki citra sepakbola nasional," ungkapnya.

Ia berpendapat, jika semua masalah tersebut dapat teratasi, Indonesia memiliki kemungkinan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Apalagi, kata Ma'ruf, Indonesia telah memiliki portofolio saat menyelenggarakan Asian Games 2018 kemarin dengan sukses.

"Kalau prestasi bisa dicapai, tak mustahil kita jadi tuan rumah World Cup. Indonesia sudah terbukti mampu selenggarakan Asian Games dan sukses. Kita tentu ingin bisa jadi tuan rumah piala dunia," tutur Ma'ruf.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 1, Ma&#39;ruf Amin, mengunjungi pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/1)<br /> <br /> Salah satu tempat yang dikunjungi Ma&#39;ruf Amin adalah pondok pesantren Al-Ghazaly.<br /> <br /> Selain bertemu pimpinan pondok pesantren, kunjungan Ma&#39;ruf Amin kali ini turut dihadiri oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.<br /> <br /> Dalam kesempatan ini, Ma&#39;ruf Amin menyampaikan keinginannya untuk merangkul banyak pihak dalam rangka mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com