JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin angkat bicara terkait pemberian kisi-kisi pertanyaan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum penyelenggaraan debat.
KPU menerapkan dua model pertanyaan untuk debat calon presiden dan wakil presiden. Salah satunya, model pertanyaan terbuka.
Dalam model ini, KPU akan mengirimkan daftar pertanyaan terlebih dahulu kepada kedua pasangan calon peserta debat.
Baca juga: Penjelasan KPU soal Pemberian Pertanyaan ke Pasangan Calon Sebelum Debat
Ma'ruf mengatakan, hal itu lebih baik daripada tidak diberitahu sama sekali.
"Cuma memang lebih mudah dibanding tidak ada sama sekali, tetapi juga tidak terlalu mudah," ujar Ma'ruf saat ditemui di Rumah Situbondo, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).
Ia menjelaskan, adanya kisi-kisi juga tidak membuat debat lebih mudah karena banyak pertanyaan yang akan diajukan.
Baca juga: Tim Kampanye: Jokowi-Maruf Siap Hadapi Debat Pilpres 2019
Sementara itu, kedua pasangan calon belum mengetahui pertanyaan mana dalam kisi-kisi tersebut yang harus mereka jawab.
"Ya dimudahkan juga tidak, sebab kan nanti pertanyannya banyak, siapa yang untuk kita, yang mana untuk pasangan yang lain, kita juga belum tahu. Yang dilemparkan ke kita juga tidak tahu," katanya.
Ia pun memastikan dirinya dan calon presiden Joko Widodo telah siap mengikuti debat tersebut.
Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Sambut Baik soal Daftar Pertanyaan Dikirim Sebelum Debat
Ma'ruf mengatakan, ia bersama tim suksesnya sudah melakukan berbagai persiapan, termasuk yang dilakukan Minggu pagi.
"Tadi pagi, di bawah pimpinan Pak Erick Tohir, tim pemenangan bagian materi debat dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin datang memberikan semacam masukan-masukan tentang persiapan debat, karena itu saya dan Pak Jokowi siap untuk mengikuti debat yang akan datang," ujar Ma'ruf.
Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, daftar pertanyaan tersebut dikirim sepekan sebelum debat. Debat pertama akan digelar 17 Januari 2019.
Baca juga: Bambang Widjojanto Dicoret dari Panelis Debat, Ini Tanggapan Tim Kampanye Jokowi-Maruf
Menurut Arief, semakin cepat peserta debat menerima daftar pertanyaan akan semakin bagus.
Sebab, pertanyaan yang disusun tidak hanya berupa pertanyaan singkat, tetapi juga mengandung uraian dan penjelasan. Peserta akan memiliki banyak waktu untuk mempelajari pertanyaan.
Selain model terbuka, ada juga pola pertanyaan tertutup. Pada model ini, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan ke pasangan calon lainnya.
Baca juga: Bambang Widjojanto Dicoret dari Panelis Debat, Ini Tanggapan Tim Kampanye Jokowi-Maruf
Debat Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali. Debat pertama rencananya digelar pada 17 Januari 2019 dengan tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
Debat pertama akan disiarkan TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.