Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: Rendahnya Tingkat Kelulusan CPNS 2018

Kompas.com - 28/12/2018, 12:20 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 menjadi salah satu sorotan masyarakat Indonesia, khususnya para pencari kerja yang tertarik mengisi sejumlah formasi di kementerian/lembaga/daerah.

Ketertarikan menjadi PNS masih digemari masyarakat Indonesia. Hingga tahun 2018, berdasarkan basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN), saat ini jumlah PNS di seluruh Indonesia sebanyak lebih dari 4,5 juta atau naik 25 persen dari tahun 2006. Artinya, jumlah tersebut mencakup 1,7 persen populasi masyarakat di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, hingga kini proses tahap rekrutmen CPNS masih berlangsung karena belum ada pengumuman hasil seleksi kompetensi bidang (SKB).

Baca juga: Kemenaker Umumkan Hasil Akhir CPNS, Ini Informasinya

Berdasarkan informasi dari Badan Kepagawian Negara (BKN), saat ini proses CPNS 2018 memasuki tahap rekonsiliasi data hasil integrasi nilai seleksi kompetensi dasar (SKD) dan SKB.

Namun, dalam prosesnya, terdapat sejumlah catatan menarik dari seleksi CPNS.

Rendahnya Tingkat Kelulusan

Kebutuhan CPNS mendesak di beberapa kementerian dan pemerintah daerah. Kendati demikian, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk tes CPNS tak sebanding dengan tingkat kelulusan. Dari 1,7 juga CPNS yang dites, hanya 8 persen yang lulus dengan tingkat kelulusan terendah ada di wilayah timur, yakni hanya 9,51 persen peserta lolos SKD.

Hal itu menjadi permasalahan yang pelik bagi pemerintah dalam merekrut CPNS yang berkualitas. Tak pelak, kualitas angkata kerja Indonesia masih kalah jika dibandingkan Malaysia.

Baca juga: Hoaks Pekan Ini, Jebakan Oknum Polisi Saat Razia hingga Surat BKN soal CPNS

Data dari World Economic Forum dalam Global Human Capital Report 2017 memperlihatkan Indonesia berada di posisi ketujuh dari 10 negara ASEAN yang memotret soal human capital index (HCI).

Dengan skor indeks sebesar 62,19 itu, Indonesia di bawah posisi Brunei Darussalam (62,82). Bahkan, apabila dibandingkan dengan Malaysia (68,29) dan Singapura (73,28). Indonesia masih tertinggal.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com