JAKARTA, KOMPAS.com - Selama periode 2012-2017 dan satu tahun berjalannya periode 2017-2022, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dinilai memiliki sejumlah catatan positif.
Hal ini dirangkum Asian NGO Network on National Human Right Institution (ANNI) yang pada saat bersamaan juga mengkritik kinerja Komnas HAM yang buruk.
"Jadi bukan hanya kritik. Kami juga punya catatan positif mengenai apa yang menjadi progres Komnas HAM. Banyak yang dilakukan dan diinisiasi Komnas HAM," ujar anggota ANNI dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Putri Kanesia, dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini Raya, Minggu (16/12/2018).
Baca juga: Komnas HAM Diminta Sikapi Pelanggar HAM yang Jadi Peserta Pemilu 2019
Putri mengatakan, catatan pertama ketika Komnas HAM mendukung dan ikut menginisiasi reuni Stolen Children atau "Anak yang Dicuri". Itu merupakan pertemuan antara keluarga dengan anak-anak korban perang di Timor Leste yang dikirim ke Indonesia.
Komnas HAM mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah mengenai penyelesaian dokumen administratif yang diperlukan anak-anak yang dicuri sebagai prasyarat mendapat paspor dan visa.
Kemudian, Komnas HAM juga telah aktif dalam penanganan kasus Zulfiqar Ali, warga negara Pakistan yang dituduh memiliki 300 gram heroin dan dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Komnas HAM bersama Imparsial menyelidiki kasus tersebut hingga mendapatkan bukti kuat persidangan yang tak adil dan tuduhan yang keliru.
"Komnas HAM mengirim surat kepada Presiden Jokowi, memberikan rekomendasi untuk memberi grasi kepada Zulfiqar Ali," ujar Putri.
Catatan positif lainnya, Komnas HAM periode 2017-2022 juga dinilai bisa berkomunikasi lebih baik dengan kelompok masyarakat sipil. Putri mengatakan, lebih mudah untuk berkomunikasi dengan komisioner sekarang dibandingkan periode sebelumnya.
"Kemudian kami lihat periode sekarang di satu tahun ini, sedikit demi sedikit sudah ada keterlibatan aktif dengan masyarakat sipil," kata dia.
Sebelumnya, ANNI memberikan sejumlah kritikan terhadap kinerja Komnas HAM. Lembaga tersebut dinilai memiliki tingkat kepercayaan publik yang rendah.
Baca juga: Kinerja Komnas HAM Periode 2012-2017 Dinilai Sangat Rendah
Adapun ANNI merupakan gabungan dari kelompok organisasi masyarakat sipil yang berkaitan dengan HAM. Organisasi yang bergabung adalah KontraS, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Human Right Working Group (HRWG), dan Imparsial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.