Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak akibat Banjir, 13 Remaja Penambang India Dikhawatirkan Tewas

Kompas.com - 14/12/2018, 19:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABC News

SHILLONG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 penambang dikhawatirkan telah tewas setelah terjebak dalam "lubang tikus" tambang ilegal yang dilanda banjir di Meghalaya, India.

Diwartakan AFP, Jumat (13/12/2018), puluhan petugas layanan darurat memompa air keluar dari parit besar yang banjir pada Kamis (13/12/2018) pagi.

"Kami melakukan yang terbaik untuk mengeluarkan mereka. Informasi kami ada 13 orang yang ada di dalam ketika banjir," kata petugas polisi Lethindra Sangma.

Baca juga: Lakukan Pelecehan Seksual di Pesawat, Pria India Dipenjara 9 Tahun

Pihak berwenang menyatakan, petugas penyelamat hanya dapat menjangkau para penambang tersebut setelah air surut.

Mereka yang hilang diyakini merupakan remaja laki-laki yang dimanfaatkan oleh kelompok penambangan ilegal untuk memasuki "lubang tikus" menuju area tambang.

"Itu benar-benar kegiatan penambangan ilegal," kata Conrad Sangma, pejabat terpilih negara bagian.

Dia mengatakan pihak berwenang akan menindak kelompok penambangan ilegal.

Pengadilan India telah melarang penambangan batu bara di wilayah tersebut setelah aktivis lingkungan mengeluhkan tentang pencemaran air yang parah.

Namun, aktivitas penambangan tetap dilakukan dengan penduduk setempat secara ilegal. Mereka masuk ke tambang batu bara dengan melalui lubang tikus yang berbahaya.

Baca juga: Menteri Urusan Kesejahteraan Sapi Kalah dalam Pemilu India

Mereka biasanya menggali lubang di sisi bukit dan kemudian menggali terowongan horisontal kecil ke dalam bukit untuk mencapai lapisan batubara.

Sebelumnya, pernah ada insiden di lokasi tambang lainnya di Meghalaya yang menewaskan sedikitnya 15 penambang.

Mereka juga terperangkap di dalam lubang tikus yang dilanda banjir pada 2012. Hingga kini, jenazah mereka tidak pernah ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com