Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tim Kampanye Menangani Daerah yang Belum Diungguli Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 14/12/2018, 06:46 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang memiliki penanganan khusus terhadap daerah kelemahan capres cawapres mereka.

Hal yang sama juga dilakukan oleh kubu pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Timses: Yang Fitnah Jokowi Langsung Kami Gugat

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan pihaknya sudah memetakan wilayah mana yang menjadi kelemahan Jokowi-Ma'ruf.

"Misalnya kita memetakan daerah seperti Jabar, Banten, Sumbar, dan saya kira sebagian dari daerah Sumatera," ujar Ace di Jalan Letjen S Parman, Kamis (14/12/2018).

Namun, meningkatkan suara di wilayah itu bukan dengan memindahkan markas perjuangan seperti yang dilakukan Sandiaga.

Baca juga: Timses Sambut Baik Dukungan PAN Kalsel dan Sumsel ke Jokowi-Maruf

Ace mengatakan cara merebut suara di wilayah-wilayah itu adalah dengan "serangan darat" oleh caleg dan parpol pendukung di daerah.

Parpol didorong untuk bisa mengampanyekan keberhasilan Jokowi secara door to door. Di daerah-daerah itu, TKN Jokowi-Ma'ruf ingin mengedepankan kampanye program.

Baca juga: TKN Jokowi: Sekalipun Sandiaga Pindah Markas ke Jateng, Kami Bisa Ambil Basis Suara Mereka

Ace menyebut banyak masyarakat yang belum menyadari program apa saja yang telah dijalankan Jokowi.

"Pak Jokowi hanya diketahui programnya itu hanya infrastruktur. Padahal sebenarnya ada program lain yang menurut kami sangat menyentuh masyarakat banyak," ujar dia.

Sentuhan Ma'ruf Amin

Khusus daerah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, TKN Jokowi-Ma'ruf menugaskan cawapresnya untuk terjun langsung ke daerah ini. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang Ma'ruf Amin yang berasal dari Banten.

"Bahwa kemudian Pak Jokowi atau KH Ma'ruf Amin ditugaskan secara khusus untuk menggarap daerah seperti Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta itu dalam rangka karena memang Pak Kiai berasa dari Banten. Banten secara kultural punya kesamaan dengan Jabar," ujar Ace.

Baca juga: Timses Jokowi Curiga Pemindahan Markas Sandi Hanya Gimmick untuk Ganggu Fokus

Ace mengatakan, Ma'ruf akan melakukan pendekatan ke masyarakat dalam kapasitasnya sebagai cawapres sekaligus tokoh agama.

Ma'ruf akan mengubah persepsi yang berkembang di daerah itu bahwa pemerintahan Jokowi anti Islam.

"Karena kami sangat meyakini bahwa persepsi publik bahwa misalnya isu anti islam, kriminalisasi ulama, itu kuat memengaruhi persepsi publik terhadap Pak Jokowi," kata dia.

Tak peduli gimmick

Anggota Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma'ruf, Romahurmuziy, mengatakan, pihaknya tidak peduli dengan rencana kubu Prabowo-Sandiaga yang ingin memindahkan markas ke Jawa Tengah.

Baca juga: Erick Thohir: Selama Ini Kami Terus yang Dilaporkan

 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com