Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Sarankan Kubu Jokowi Bentuk Tim Hukum Khusus Siber

Kompas.com - 13/12/2018, 21:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyarankan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin membentuk tim hukum khusus menangani bidang siber.

Sebab, kata Yusril, saat ini banyak serangan siber yang mengarah ke TKN Jokowi-Ma'ruf sehingga banyak yang harus dianalisa mendalam.

"Saya usulkan direktorat hukum dan advokasi membuat tim kecil untuk hukum siber, hukum dunia maya. Karena potensi serangan maya baik etik dan pidana, ini terkait serangan-serangan hate speech dan fitnah," kata Yusril usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Direktorat Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Baca juga: Yusril Hadiri Pelatihan Direktorat Hukum Timses Jokowi

"Dan ini harus dianalisis. Hal-hal mana yang permukaan diselesaikan secara penjelasan. Jadi di-counter pemberitaan itu, atau mengambil langkah hukum. Jangan sampai jadi kontraproduktif," kata Yusril lagi.

Ia mengatakan, saat ini memang sudah banyak kasus terkait pencemaran nama baik serta ujaran kebencian yang mengarah kepada Jokowi-Ma'ruf dan sudah dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Hasto: Ketika Yusril Gabung, Perubahan Angin Politik ke Jokowi Menguat

Namun, menurut Yusril, sebaiknya Direktorat Hukum dan Advokasi TKN menganalisis lebih dalam sehingga pelaporan disertai dengan bukti-bukti pendukung yang kuat.

Ia menambahkan, serangan berupa kampanye hitam pada intinya adalah sebuah propaganda sehingga perlu dilawan dengan propaganda tandingan atau langkah hukum yang tepat.

"Tetap harus ada counter yang efektif dan jitu. Karena tujuannya sebenarnya klarifikasi dan pembangunan opini. Tapi kalau menyangkut masalah hukum kami harus memilah dan memutuskan mana yang akan kami ambil mangkah hukum mana yang tidak," lanjut dia.

Kompas TV Ketua Umum Partai Bulan Bintang,Yusril Ihza Mahendra, membebaskan kadernya memberikan dukungan kepada kedua Capres dan Cawapres di Pilpres 2019 sampai PBB menentukan sikap dukungan pada Januari 2019 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com