Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Medsos, Jokowi-Ma'ruf Lebih Manfaatkan Facebook, Prabowo-Sandi Instagram

Kompas.com - 13/12/2018, 07:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama masa kampanye Pemilu 2019, pasangan calon presiden dan wakil presiden banyak memanfaatkan media sosial sebagai instrumen kampanye mereka.

Baik pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, seringkali berseliweran di Facebook, Instagram, Twitter, hingga YouTube.

Kecenderungannya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin lebih banyak berkampanye melalui Facebook, sementara paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga lebih memanfaatkan Instagram.

Hal itu disampaikan Program Manajer Pemantauan Konten dan Biaya Kampanye Capres di Media Massa dan Sosial dari Komunitas Satu Dunia, Anwari Natari.

Baca juga: Maruf Amin Mengaku Punya Strategi Jitu untuk Kampanye Bulan Januari

Komunitas Satu Dunia memantau akun media sosial pasangan capres-cawapres beserta tim sukses mereka selama masa kampanye Pemilu 2019.

"Jokowi-Ma'ruf lebih banyak kampanye di Facebook, pasangan Prabowo-Sandiaga di Instagram. Bedanya jauh sekali," kata Anwari dalam sebuah diskusi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Satu Dunia mencatat, Prabowo-Sandiaga Uno unggul dalam jumlah kampanye media sosial periode September-Oktober. Jumlah perbandingan unggahan isu kampanye keduanya 460 dan 382.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf terpantau belum aktif kampanye di media sosial selama periode tersebut. Namun, terhitung November 2018, pasangan yang diusung enam partai politik itu lebih giat. Hingga pada Desember ini, tercatat Jokowi-Ma'ruf unggul jumlah dalam hal kampanye media sosial.

"Di Desember, pasangan Jokowi-Ma'ruf mulai mengungguli. Prabowo-Sandi aktif selama Oktober dan November," ujar Anwari.

Terakhir, Satu Dunia mencatat, Sandiaga Uno menjadi sosok paling aktif kampanye di media sosial dibanding ketiga kandidat.

Baca juga: Terbukti Kampanye di Sekolah, Caleg Gerindra Divonis 4 Bulan Penjara

Dibanding Prabowo, Sandiaga lebih masif kampanye. Perbandingan unggahan terkait kampanye pilpres antara Sandiaga dan Prabowo mencapai 166:89.

Dalam melakukan pemantauan, Komunitas Satu Dunia meneliti akun-akun media sosial yang digunakan oleh partai politik, capres-cawapres, dan elite partai.

Tercatat, ada 16 akun yang terafiliasi dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf dan 18 akun terafiliasi dengan Prabowo-Sandiaga.

Akun-akun tersebut terdaftar di KPU. Adapun data diperoleh dari situs www.iklancapres.id.

Kompas TV Bagaimana kedua pasangan Capres-Cawapres yang berlaga di Pilpres 2019, menanggapi pengakuan La Nyalla soal isu PKI dan tekadnya untuk memenangkan Jokowi-Maruf di Jawa Timur? Untuk membahasnya sudah hadir di studio juru bicara tim kampanye nasional Jokowi-Maruf Ace Hasan Syadzily dan juru bicara tim sukses Prabowo-Sandiaga Habiburokhman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com