Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2018, 12:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri masih mencari 4 orang yang diduga berhasil kabur dari pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.

Wiranto mengatakan, keempat orang itu bisa melarikan diri karena mengalami luka bacok dan tak menderita luka tembak.

Ia berharap, keempat korban itu bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.

"Empat (orang) masih dalam pencarian. Menurut teman-temannya, mereka bisa lari karena hanya luka bacok," kata Wiranto di Kantor Kementerian Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Korban Selamat Peristiwa di Nduga Papua: Teteh Jangan Cemas, Irawan Selamat...

"Kami harap bisa ditemukan dalam (keadaan) hidup karena mereka ini pahlawan pembangunan sebenarnya," lanjut dia.

Menurut Wiranto, operasi penyelamatan korban difokuskan di tempat pembantaian yaitu Bukit Puncak Kabo, maupun di sekitar TKP.

Diduga, korban berada di tempat yang terpisah satu sama lain karena masing-masing berpencar saat menyelamatkan diri.

Selain empat korban yang hilang, tim kepolisian dan TNI telah mengidentifikasi 17 orang meninggal dunia.

Sementara, 4 orang lainnya yang juga sempat dibawa ke Bukit Puncak Kabo dan melarikan diri, dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi.

Baca juga: TNI dan Polri Evakuasi Tiga Pekerja Bangunan Balai Desa Yigi Nduga

Di luar jumlah tersebut, terdapat 27 orang yang selamat dan sudah dievakuasi. Mereka terdiri dari pekerja jembatan, pekerja puskesmas, telkom, dan karyawan SMP.

Sbelumnya pembunuhan sadis dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya. Mereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah.

Lokasinya jauh dari ibu kota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.

Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com