Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dagang Memang Lebih Enak daripada Industri, tetapi Ini Keperluan Negara...

Kompas.com - 03/12/2018, 09:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta para CEO di Indonesia untuk melirik sektor industri.

Permintaan ini disampaikannya untuk meminimalisasi impor dan mendorong ekspor barang setengah jadi dan barang jadi.

"Saya ajak CEO untuk hilirisasi, industrialisasi. Stop ekspor bahan mentah. Kurangi," ujar Jokowi dalam CEO Networking 2018 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2018).

"Saya tahu, saya pernah bisnis. Dagang memang lebih enak daripada industri. Pusing kan di industri? Tapi ini keperluan negara kita," lanjut dia.

Dengan mendorong ekspor, diharapkan bisa memperbaiki current acount defisit negara saat ini yang sedang dalam kondisi kurang sehat.

Presiden Jokowi melanjutkan, peluang untuk mewujudkan hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia sebenarnya terbuka lebar. Indonesia dianugerahi sumber daya alam yang berlimpah. Namun, yang selama ini terjadi, ekspor lebih banyak dilakukan.

Ia mencontohkan beberapa bahan mentah yang selama ini diekspor dalam jumlah besar, yakni batu bara, nikel, bauksit, dan kelapa sawit.

"Tapi kenapa (hilirisasi dan industrialisasi) tidak kita lakukan? Karena kita keenakan. Langsung dapat uang," ujar Jokowi.

"Harusnya kalau teknologi kita belum siap, cari. Kalau tidak siap, cari partner. Saya kan selalu mendorong itu," lanjut dia.

Jokowi mengatakan, jika hilirisasi dan industrialisasi dilakukan sejak pemerintahan dahulu, ia meyakini GDP Indonesia akan empat kali lipat dibandingkan saat ini.

Oleh sebab itu, dalam dua tahun terakhir ini, Presiden Jokowi mengaku selalu mendorong menteri-menteri terkait agar menciptakan iklim yang baik demi terwujudnya hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia.

"Tahapan ini saya lihat semakin baik karena komunikasi, konsolidasi, antara sektor moneter, fiskal, pelaku usaha, pelaku pasar, berjalan baik," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com