JAKARTA, KOMPAS.com — Ucapan Presiden Joko Widodo kembali menuai respons dari berbagai pihak. Kali ini bukan karena pernyataannya yang keras seperti "tabok", "gebuk", hingga "sontoloyo", melainkan karena pernyataannya yang blak-blakan mengenai proyek infrastruktur pemerintah.
Calon presiden nomor urut 01 itu menyebutkannya dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia 2018 di JCC, Senayan, Selasa (27/11/2018).
Dalam kesempatan itu, Jokowi berbicara tentang Tol Bakauheni-Palembang yang ditargetkan selesai Juni 2019. Jokowi meminta agar proyek itu dipercepat sampai April 2019.
Saat itulah, Jokowi mengaku salah satu tujuannya adalah untuk Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Jokowi Mengaku Minta Tol Bakauheuni-Palembang Rampung April 2019, Para CEO Tertawa
"Saya sampaikan jangan Mei atau Juni. Saya minta April. Kenapa April, tahu kan? Saya minta Bakauheni ke Palembang April selesai, bukan untuk apa-apa. Ini pikirannya pasti beda. Supaya bisa kita pakai untuk Lebaran," kata Jokowi disambut tawa hadirin.
"Tapi juga termasuk untuk pemilu itu juga. Sudah kita blak-blakan saja," sambung Jokowi.
Pemungutan suara pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 akan digelar pada 17 April. Adapun Idul Fitri 1440 Hijriah atau Lebaran diperkirakan jatuh pada 4-5 Juni.
Juru bicara tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menyebut ini adalah hal wajar. Ace mengatakan, Jokowi ingin menambah daftar prestasinya selama memimpin pemerintahan.
Baca juga: Menurut Timses, Wajar jika Jokowi Kebut Selesaikan Proyek Infrastruktur
Ini juga bentuk sikap Jokowi yang ingin bertarung dalam pilpres dengan menonjolkan prestasi, bukan kontroversi.
"Program unggulan Pak Jokowi kan salah satunya seperti program infrastruktur, itu ya harus bisa selesai sebelum periode pertama berakhir. Nah saya kira itu harus dimaknai bahwa memang Pak Jokowi ini ingin mengedepankan prestasi," ujar Ace.
"Kejujuran" diapresiasi
Pernyataan Jokowi ini mengundang respons lawan politiknya. Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menanggapinya dengan menghargai kejujuran Jokowi.
Sandiaga mengatakan, Jokowi sudah terang-terangan menyebut proyek infrastruktur digunakan untuk kepentingan politik.
"Ini yang harus kita sikapi dengan baik buat saya, kita harus hargai kejujuran Pak Jokowi, Pak Presiden, bahwa infrastruktur itu memang dikhususkan untuk terpilih kembali, it's fine," ujar Sandiaga.
Ini merupakan kemewahan yang didapatkan petahana. Menurut Sandiaga, menggunakan prestasi selama menjabat untuk berkampanye adalah sesuatu yang fair. Dia telah memahami risiko itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.