Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sarankan Penggunaan Dana Desa Tak Banyak Libatkan Kontraktor

Kompas.com - 23/11/2018, 17:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar pembangunan yang menggunakan dana desa tak banyak melibatkan kontraktor.

Menurut Kalla, lebih baik pembangunan yang menggunakan dana desa menggunakan tenaga masyarakat desa langsung sehingga pencairannya tak terhambat sehingga dana tersebut tak lagi mengendap di kas daerah.

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi dana desa yang masih mengendap di kas daerah (kabupaten).

"Iya itu karena itu kami koreksi, karena secepat mungkin dana itu disampaikan ke pedesaan karena itu kami bikin aturan jangan pakai kontraktor. Tapi lebih intensif supaya masyarakat lebih bekerja," ujar Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Baca juga: Jokowi: Dana Desa Besar, Jangan Kembali ke Kota atau ke Jakarta...

Ia mengatakan masyarakat desa bisa diberdayakan untuk membangun sejumlah infrastruktur desa seperti jalan dan jembatan.

"Bisa bikin jalan atau bikin apa, karena ini (dana) kan cukup besar," lanjut Kalla.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menyebut masih ada dana desa yang mengendap di kas daerah. Hal itu disampaikan Mardiasmo saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dan Evaluasi Program Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2018 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

"Untuk kas daerah ke (kas) desa masih ada beberapa belum semua," kata Mardiasmo.

Padahal, kata Mardiasmo, penyaluran dana desa dari kas negara ke kas daerah sudah berjalan baik. Apalagi, lanjut Mardiasmo, dana desa naik dari Rp 60 triliun menjadi Rp 70 triliun. Karena itu, ia berharap penyalurannya semakin baik.

Baca juga: ICW: Ada 181 Kasus Korupsi Dana Desa, Rugikan Negara Rp 40,6 Miliar

Ia pun berharap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Manteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) untuk mengingatkan para kepala daerah untuk menyalurkan dana desa ke kas daerah.

Mungkin melalui Pak Mendagri dan Menteri Desa juga akan mengingatkan kepada kepala daerah supaya segera menyalurkan ke desanya," tutur Mardiasmo.

"Supaya betul-betul bisa dimanfaatkan. Tahap ketiga ini baru separuhnya, akan kami coba percepat supaya bulan November dan Desember bisa sampai ke desa dan dimanfaatkan," lanjut dia.

Diketahui, berdasarkan data Kementerian Desa dan PDTT per 4 Oktober 2018, pemerintah sudah menyalurkan dana desa sebesar 64,53% yakni Rp38,72 triliun. Sementara itu, dana kas daerah yang sudah ditransfer ke desa sebesar Rp34,89 triliun.

Dengan demikian, masih terdapat dana mengendap sejumlah Rp3,83 triliun di kas daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com