Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Prabowo di Bidang Energi jika Jadi Presiden

Kompas.com - 22/11/2018, 12:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengkritik pemerintah perihal kebijakan impor pangan dan energi.

Menurut Prabowo, dengan kondisi alam Indonesia, kebijakan tersebut dinilai tak sesuai.

Karena itu, kata Prabowo, Indonesia harus memiliki terobosan yang cepat agar dapat membenahi sektor pangan dan energi yang masih bergantung pada negara lain.

"Strategi saya, kita akan menggunakan keunggulan kompetitif kita. Kita menduduki sepertiga zona tropis dunia. Ini berarti kita bisa panen tiga kali setahun dengan teknologi dan pemerintahan yang baik. Keunggulan kompetitif kita di agrikultur dan agribisnis," kata Prabowo melalui keterangan tertulis, Kamis (22/11/2018).

"Maka dari itu, strategi saya adalah melalui bioenergi dan biofuel. Kita akan membangun ulang hutan-hutan agar menjadi produktif, itu strategi saya. Strategi dorongan besar tim Prabowo-Sandiaga adalah untuk berdikari dengan cepat," lanjut Prabowo.

Baca juga: Prabowo Ingin Kembangkan Wilayah Timur Indonesia dengan Cara Ini...

Prabowo juga mengatakan, sejumlah kelebihan dari Indonesia dapat ditingkatkan lagi dalam rangka menghadapi tantangan kebutuhan energi di masa depan.

Ia meyakini, Indonesia dapat memproduksi bioenergi dengan jumlah besar. Salah satu sumbernya, kata Prabowo, ialah pohon aren.

Strategi tersebut, sambung Prabowo, juga akan dibarengi dengan swasembada pangan.

Baca juga: Timses Jokowi Sebut Program Pendidikan Kubu Prabowo Tak Jelas

Apalagi, saat ini Indonesia memiliki lahan yang sangat luas untuk memproduksi sumber energi terbarukan tersebut.

"Setelah dikalkulasi, ada sekita 8 juta hektar yang memproduksi energi, dan 4 atau 5 juta hektar yang memproduksi pangan. Kita harus mencari inovasi baru yang revolusioner, teknologi untuk mengelola air kita. Kita bisa melihat sekarang efek dari pergantian iklim," papar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com