Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Terapkan Strategi Blusukan Sesuai Saran Jokowi

Kompas.com - 19/11/2018, 23:05 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyebutkan partainya menggunakan strategi blusukan, seperti yang disarankan calon presiden nomor urut 01 sekaligus petahana, Joko Widodo, untuk menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

"Jadi makanya sekarang, sesuai dengan arahan Pak Jokowi, blusukan tiap hari, itu yang kita lakukan," kata Grace saat ditemui di Kantor Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).


Hal itu diungkapkan Grace terkait partainya yang menurut hasil survei tidak akan mendapatkan efek ekor jas (coattail effect), meski menjadi partai pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Penyebar Hoaks Foto Syur Ketum PSI Minta Maaf

Grace tak menampik hal tersebut. Ia menuturkan, partainya bukan menjadi satu-satunya yang tidak mendapatkan efek itu.

"Saya pikir tidak hanya PSI, tetap coattail effect yang mayoritas mendapatkan ya partai pengusung atau PDI Perjuangan lah kita sebut, sebagai partai asal dari Pak Jokowi," ungkapnya.

Namun, fakta itu tak membuat mereka berhenti bergerilya. Ia percaya bahwa seorang calon anggota legislatif (caleg) akan dipilih jika memiliki kedekatan dengan masyarakat. Hal itu yang membuat mereka terus terjun ke lapangan dengan blusukan, demi meraih hati rakyat.

Baca juga: Tak Hati-Hati Buat Topan Bagikan Hoaks Foto Syur Ketum PSI

"Kita akan terus bekerja di bawah, karena kalau bicara soal pileg, masyarakat itu akan memilih orang yang dekat dengan mereka, artinya orang yang ada dalam lingkungannya, orang yang mereka kenal sebagai wakil rakyat, yang mewakili dirinya," ucap dia.

Mantan pewarta berita tersebut juga meyakini kalau publik akan memilih partai yang memiliki kesamaan nilai dengan calon presiden yang didukung.

"Kita akan tetap full support dukung Pak Jokowi, kita yakin masyarakat akan melihat mana partai yang paling in-line dengan visi dan nilai-nilai, yang juga dianut Pak Jokowi," ucap Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com