Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Sepekan, Alien Thailand hingga Polisi Dukung Salah Satu Capres

Kompas.com - 19/11/2018, 12:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com — Sepekan kemarin, mulai 12-17 November 2018, media sosial masih diselipi sejumlah kabar hoaks.

Kali ini terdapat lima informasi bohong atau hoaks di media sosial yang berhasil dikonfirmasi kepada pihak-pihak terkait.

Alien Chay Na di Thailand

Akun YouTube Truth Eyes menampilkan video keberadaan makhluk aneh di perairan dekat goa di Thailand yang kemudian disebut-sebut sebagai alien atau makhluk Chay Na yang sedang melakukan ritual khusus.

Makhluk ini terlihat berdiri layaknya manusia dan bisa mengeluarkan suara seperti jeritan.

Namun, ternyata informasi itu salah karena obyek yang dianggap sebagai alien ternyata hanya kostum buatan Tori Wranes yang diikutsertakan dalam pameran seni kontemporer Biennale yang digelar di Thailand.

Baca juga: [HOAKS] Keberadaan Alien atau Makhluk Chay Na di Sebuah Gua Thailand

Kartu nikah dengan empat kolom istri

Selanjutnya tersebar informasi kartu nikah terbaru yang dikeluarkan Kementerian Agama. Kartu yang mirip kartu ATM ini berwarna kuning terang dan memiliki cip di bagian depannya.

Hal yang membuat geger warganet adalah gambar yang terdapat di bagian belakang kartu. Terdapat empat kolom yang merupakan tempat untuk foto-foto dari pengantin perempuan yang bisa berjumlah mencapai empat orang.

Namun, hal ini dibantah Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama Matsuki. Ia menyebut bahwa kartu nikah yang dikeluarkan pihaknya berwarna dasar hijau dan sedikit warna kuning.

Bagian kartu nikah yang resmi terdapat kop dari Kemenag dan terdapat dua kolom sebagai tempat foto kedua mempelai. Sementara bagian belakang tertuliskan terjemahan ayat dari surat Ar-Rum ayat 21 tentang pernikahan.

Baca juga: [HOAKS] Kartu Nikah dengan Kolom untuk Empat Istri

Kapolda Sumsel dicopot karena imbau shalat berjamaah

Kabar ini beredar melalui Facebook. Disebutkan bahwa Iza Fadri dicopot dari jabatannya sewaktu menjadi Kapolda Sumatera Selatan karena mengajak masyarakat untuk melakukan shalat berjamaah. Ia dicopot dua tahun lalu pada 2016.

Sontak isu itu segera diluruskan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo. Dedi menyebutkan, Iza dicopot karena diangkat menjadi staf khusus Kapolri pada tahun 2016.

Selanjutnya ia dipromosikan, dan pada Februari 2018 diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Myanmar oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: [HOAKS] Iza Fadri Dicopot dari Jabatan Kapolda karena Imbau Shalat Berjamaah

Ridwan Kamil tanggapi film A Man Called Ahok

Beredar pesan berantai melalui percakapan di grup-grup WhatsApp tentang tanggapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terhadap film A Man Called Ahok yang mulai tayang 8 November 2018.

Dalam pesan yang cukup panjang itu, Ridwan Kamil dikisahkan menonton film tersebut di bioskop bersama anak dan istrinya.

Kemudian, Ridwan Kamil menjelaskan kepada anak dan istrinya bahwa antusiasme orang yang menyaksikan film ini bukan karena latar belakang agama atau etnis Ahok, melainkan dari integritas dan kebaikannya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com