Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Pemilu 2019 Siap Digelar

Kompas.com - 17/11/2018, 11:18 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyatakan KPU siap menggelar Pemilu 2019.

Meskipun masih ada beberapa permasalahan yang masih disempurnakan seperti Daftar Pemilih Tetap (DPT), namun Arief menegaskan tidak ada masalah berarti yang bisa membuat pemilu dalam ancaman.

"Dari beberapa komponen, tidak ada masalah cukup berarti. KPU simpulkan sampai tahap ini KPU siap melaksanakan Pemilu 2019 yang lebih demokratis dan lebih baik untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik," kata Arief saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) kesiapan peyelenggara Pemilu serentak 2019 di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11/2018).

Baca juga: Masalah Data Pemilih Pemilu 2019 Paling Banyak di Jawa Barat

Arief melanjutkan, kesiapan pemilu bisa dilihat dari beberapa aspek. Pertama, kesiapan logistik pada jumlah kotak suara yang hingga hari ini sudah 100 persen selesai, 76 persen sudah didistribusikan dan 24 persen masih dalam proses distribusi.

"Masih cukup waktu untuk kotak suara. Dari sistem logistik, semua masih on the track," paparnya.

KPU menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11/2018). CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com KPU menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11/2018).
Adapun untuk produksi tinta, sampul, dan hologram, kata Arief, belum didistribusikan. Sedangkan surat suara akan mulai diproduksi pada 2 Januari 2019.

"Diperkirakan surat suara akan didistribusikan mulai awal Februari 2019," imbuh Arief kemudian.

Di sisi lain, seperti diungkapkan Arief, KPU juga sudah menghemat anggaran Rp 548 miliar. Penghematan itu didapatkan dari sembilan item logistik yang dilelang melalui e-katalog.

Baca juga: KPU Kesulitan Sinkronisasi Data Pemilih Luar Negeri Pemilu 2019

"Seluruh logistik pemilu harus pakai e-katalog supaya ada penghematan," ujarnya.

Sementara yang masih menjadi pekerjaan rumah KPU saat ini adalah penyempurnaan DPT yang diperpanjang 30 hari hingga 16 Desember 2018.

"Mudah-mudahan 30 hari ke depan sudah selesai dengan baik. Berdasarkan DPT itu, semua kebutuhan logistik, bisa berbasis pada DPT itu," kata Arief.

Kompas TV Lantas siapa menabuh kegaduhan di tahun politik?<br /> <br /> Apakah keriuhan di tahun politik dengan beragam perang sindiran, hoaks, hingga ujaran kebencian mampu menggerus popularitas seorang capres dan cawapres?<br /> <br /> Simak bahasannya dalam Sapa Indonesia Malam bersama juru bicara tim kampanye nasional Jokowi &ndash; Ma&rsquo;ruf, Ahmad Basarah, direktur relawan badan pemenangan nasional pasangan Prabowo &ndash; Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, dan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com