JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta Humphrey Djemat mengaku sudah mengundang kubu PPP versi Muktamar Surabaya untuk datang ke Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang dihelat pada 15-16 November 2018.
Namun, Humphrey mengungkapkan tidak ada kubu PPP yang dipimpin Romahurmuziy hadir di Mukernas.
"Kita sudah undang kok. Ya kita lewat jalur tertentu, jalur pribadi. Tidak ada dari mereka yang menyatakan hadir," kata Humphrey usai membuka Mukernas di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPP Muktamar Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Baca juga: Jadi Ketum PPP Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat Ingin Wujudkan Islah
Sebelumnya, di tahun 2017, PPP terbagi menjadi dua kepemimpinan. Adalah PPP versi Muktamar Surabaya dan versi Muktamar Jakarta.
Pada tahun itu pula, Mahkamah Agung (MA) menegaskan kepengurusan PPP periode 2016-2021 adalah Romahurmuziy sebagai ketua umum. Hal tersebut diputuskan setelah MA menolak gugatan Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz.
Maka dari itu, lanjut Humphrey, PPP yang ia pimpin kini sudah menunjukkan langkah positif untuk bersatu kembali. Rencana islah itu, katanya, sudah menjadi agenda dari Mukernas.
"Ini kan sudah empat tahun kita pecah, jadi mari selesaikan. Kita berharap ada respons positif dari Romahurmuzyi sehingga penyelesaian bisa dua pihak," harapnya.
Kenginan adanya islah, lanjut Humphrey, merupakan sebuah tujuan yang sangat kuat dan bukan basa-basi. Namun, jika kubu Romahurmuziy enggan bertemu, itu adalah masalah mereka sendiri.
"Apa yang kita inginkan itu positif. Umat juga menilai, pada akhirnya ya mendorong untuk penyelesaian," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.