JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, mengatakan, menentukan dukungan pada Pemilihan Presiden 2019 bukan hal yang menjadi tujuan utamanya.
Menurut dia, tujuan dari Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang menetapkannya sebagai Ketum PPP versi Muktamar Jakarta adalah untuk kembali mempersatukan PPP.
Konflik PPP berlangsung panjang, saat terbelah menjadi dua kubu, yaitu PPP versi Muktamar Jakarta yang sebelumnya dipimpin Djan Faridz, dan PPP versi Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.
PPP yang diakui pemerintah adalah versi Muktamar Surabaya.
Baca juga: Humphrey Djemat Resmi Jabat Ketum PPP Versi Muktamar Jakarta
"Ya islah (bersatu) dulu lah. Kalau enggak gimana?" kata Humphrey, saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP Muktamar Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Ia mengatakan, kepentingan PPP Muktamar Jakarta yang dipimpinya untuk melihat bagaimana PPP bisa menguat pada Pemilu 2019.
"Mukernas inikan untuk konsolidasi dan sangat penting," kata dia.
Mengenai dukungan pada Pilpres 2019, Humphrey akan mendengarkan aspirasi dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sebelum mengambil keputusan.
"Kami juga melihat aspirasi dari DPW yang mewakili umat di daerahnya itu seperti apa. Di situlah kami bisa melihat dan menilai sikap kami, ke mana dukungan kami untuk Pilpres 2019," kata Humphrey.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.