JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menilai tidak ada yang salah jika Presiden Joko Widodo juga membuat program rumah DP 0 persen yang sebelumnya digagas Pemprov DKI Jakarta.
Seperti diketahui, penggagas program tersebut salah satunya adalah Sandiaga Uno yang merupakan lawan politik Jokowi. Sandiaga Uno menggagas program tersebut ketika masih menjabat sebagai wakil gubernur.
Apalagi, kata Arsul, Jokowi sebelumnya juga tidak pernah mengkritisi program rumah DP 0 yang ada di DKI Jakarta.
"Pak Jokowi kan tidak pernah menganggap bahwa kebijakan DP 0 untuk rumah sebagai sesuatu yang tidak baik atau mustahil," kata Arsul ketika dihubungi, Jumat (9/11/2018).
Baca juga: Anies Sebut Rumah DP 0 Persen Jokowi Punya Kesamaan dengan DKI
Arsul mengatakan mengadaptasi kebijakan yang ada di suatu daerah adalah hal biasa. Tidak masalah jika program rumah DP 0 di DKI Jakarta diangkat ke level nasional. Asalkan, kata Arsul, program tersebut memang bisa diaplikasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kalau kemudian memang applicable, why not kemudian diadopsi?" kata dia.
Sebelumnya, pemerintah pusat berencana menyediakan rumah layak huni bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri yang belum memilikinya.
Rencananya, pemerintah hanya menyiapkan skema pembiayaan down payment (DP) 0 persen bagi ASN, TNI dan Polri yang ingin memiliki rumah layak huni tersebut.
"Skema khususnya very clear. Kalau ini program pemerintah, DP bisa kita kasih 0 persen," ujar Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.
Baca juga: Gubernur DKI: Dulu Banyak Kritik Tidak Mungkin Ada DP 0, Ini Nyatanya Mungkin...
"Ini supaya menarik bagi para pegawai dan tidak terlalu mahal sehingga terjangkau," lanjut dia.
Saat ini, pemerintah sedang menginventarisasi lahan kosong aset seluruh lembaga/kementerian yang ada.
Setelah itu, pemerintah bekerja sama dengan lembaga keuangan swasta membangun rumah di lahan itu.
Rumah yang dimaksud tergantung letaknya. Apabila di Jakarta dan sekitarnya, rumah berbentuk rumah susun. Namun apabila berada di luar Jakarta dan sekitarnya, kemungkinan besar adalah rumah tapak.