Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kita Harus Berusaha Membawa Indonesia Hijrah...

Kompas.com - 07/11/2018, 21:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo kembali menyinggung hijrah dalam pidatonya.

Ketika berpidato dalam acara pembekalan calon legislatif Partai Hanura di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018) malam, Jokowi mengajak  masyarakat untuk membawa Indonesia hijrah.

"Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk membawa Indonesia hijrah dari ketertinggalan ke kemajuan, hijrah dari masih adanya kemiskinan ke kesejahteraan," ujar Jokowi.


"Selanjutnya hijrah dari ketimpangan ke keadilan ekonomi," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi: Ada yang Bilangnya Tegas, tapi Sukanya Marah-marah...

Jokowi mengingatkan bahwa membawa Indonesia hijrah tersebut membutuhkan proses yang tidak sebentar, melainkan membutuhkan waktu yang panjang.

"Membawa Indonesia hijrah untuk maju ini ada prosesnya. Tidak mungkin setahun dua tahun. Ada tahapan-tahapan besarnya," ujar Jokowi.

Selama empat tahun pemerintahan, Jokowi-Jusuf Kalla fokus dalam membangun infrastruktur dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote.

Tahapan besar selanjutnya yang harus dikerjakan yakni pembangunan sumber daya manusia.

Topik pidato mengenai hijrah ini diketahui telah disampaikan Jokowi akhir pekan lalu. Saat berpidato di acara deklarasi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Repnas di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (3/11/2018), Jokowi sempat mengungkapkan hal ini.

"Saya mengajak kita semua untuk hijrah, Hijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah dari perilaku konsumtif ke produktif, Yang marah-marah lalu hijrah ke sabar-sabar. Sabar tapi tetap kerja keras, Yang terakhir, hijrah dari individualistik ke kolaborasi. Bekerja bersama-sama," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta masyarakat hijrah dari yang senang perpecahan menjadi senang persatuan dan kesatuan. Hijrah dari kebijakan monopoli ke kompetisi.

Dalam acara deklarasi dukungan dari keluarga besar almarhum Tubagus Chasan Sochib, ulama dan pendekar silat di Banten, Minggu (4/11/2018), Jokowi kembali mengungkapkan pidato mengenai hijrah.

"Saya mengajak kita semuanya mari kita bersama-sama mulai hijrah dari ujaran-ujaran kebencian ke ujaran-ujaran kebenaran. Mari kita hijrah dari sering mengeluh-mengeluh, hijrah untuk selalu bersyukur, bersyukur," ujar dia.

"Mari kita hijrah dari suka suudzon, berperasangka buruh, menjadi khunuzon berprasangka baik dengan sesama. Saya juga mengajak kita hijrah dari membuat kegaduhan, menjadi menjalin persatuan, kesatuan dan kerukunan," lanjut dia.

Terakhir, Jokowi juga mengajak masyarakat di Indonesia untuk hijrah dari hal-hal yang berujung pada perpecahan ke aksi-aksi mendukung persatuan.

"Ini saya sampaikan untuk mengingatkan kita, suka lupa bersyukur. Lupa nikmat yang diberikan kepada kita," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com