Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hoaks Pekan Ini, Terkait Pesawat Jatuh hingga Penculikan Anak

Kompas.com - 03/11/2018, 11:21 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar bohong atau hoaks masih banyak beredar di masyarakat. Berita hoaks ini biasanya tersebar dengan mudah melalui media sosial.

Meskipun sudah banyak sekali kampanye untuk mengingatkan masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks, tampaknya hal ini masih belum bisa menangkal persebaran isu bohong secara menyeluruh.

Perlu kesadaran diri para pengguna media sosial untuk menghilangkan hoaks.

Sebagai pengguna media sosial, kita harus sangat berhati-hati apabila menerima suatu infomasi. Jangan langsung ikut menyebarkan informasi tersebut apabila sumbernya tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Pengguna media sosial sebisa mungkin harus bersikap skeptis dan kritis. Berfikir sebelum mengunggah, agar pesebaran berita bohong dapat dikendalikan.

Berikut hoaks pekan ini yang berhasil dikonfirmasi Kompas.com:

1. Video Penculikan Anak di Kedaung, Tangerang

Video yang beredar di masyarakat mengenai ditangkapnya pelaku penculikan anak di Kedaung, Tangerang Selatan dapat dipastikan hoaks.

Video berdurasi 48 detik ini menggambarkan seorang perempuan menggendong anak dan dikerumuni banyak orang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan apabila video ini tidak benar.

Dedi menjelaskan apabila video itu merupakan penyanderaan anak pemilik rumah oleh pencuri yang ketahuan, dan bukan di Tangerang.

Video ini pun diambil beberapa tahun lalu.

Baca selengkapnya: [HOAKS] Video Penculikan Anak di Kedaung, Tangerang

2. Foto dan Video Detik-detik Terakhir Lion Air JT 610

Kejadian suatu peristiwa yang mendapatkan perhatian masyarakat pasti diikuti dengan berita-berita bohong atau hoaks.

Tak terkecuali kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018.

Salah satu kabar bohong yang beredar ke masyarakat melalui media sosial adalah video dan foto yang dikatakan suasana sebelum pesawat jatuh.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com