JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga politisi senior Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan yakin partainya dapat meraih 17 hingga 18 persen suara nasional pada Pemilu 2019.
Menurut dia, popularitas dan elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu sudah baik.
"Golkar bisa 17 sampai 18 persen. Nah Golkar harus kerja keras, kekompakan itu penting. Popularitas Golkar di bawah sangat bagus," ujar Luhut saat memberikan sambutan dalam acara silaturahim Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bersama sesepuh Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10/2018) malam.
Luhut mengatakan, target perolehan suara tersebut dapat ditingkatkan jika seluruh kader solid.
Baca juga: Luhut: Golkar Harus Kompak, Jangan Ada Agenda-agenda Lain
Ia juga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar tidak ada lagi yang terlibat dengan kasus korupsi.
Sebab, tidak dipungkiri keterlibatan kader turut memengaruhi citra Partai Golkar.
"Jadi kalau ada kader-kader Golkar yang masih terlibat kasus korupsi, menurut hemat saya harus kita buang. Eranya sudah berubah," kata Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pada Pemilu 2019 mendatang, partainya menargetkan 18 persen suara nasional.
Angka itu lebih besar daripada Pemilu 2014. Saat itu, Golkar hanya memperoleh suara 14 persen.
Baca juga: Menko Luhut soal Jokowi Masih Sering Dikritik: Ya, Bagus Dong!
Selain itu Partai Golkar juga menargetkan perolehan 110 kursi di parlemen.
Terakhir, partai yang diterpa prahara isu korupsi KTP elektronik itu, menargetkan kemenangan Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.
"Target 2019, 110 kursi dan 18 persen. Ini yang kami targetkan," kata Airlangga.
Selain Luhut dan Airlangga, hadir dalam acara silaturahim tersebut Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung dan tokoh senior Golkar Harmoko.
Hadir pula tokoh nasional yakni Din Syamsuddin dan Jimly Asshiddiqie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.