Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kali Peluru Nyasar ke DPR, Pengelola Lapangan Tembak Diminta Benahi Pengamanan

Kompas.com - 15/10/2018, 19:05 WIB
Kristian Erdianto,
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat meminta kepada pengelola lapangan tembak milik Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) di Senayan, Jakarta, untuk memperbaiki sisi keamanan.

DPR tidak ingin agar peristiwa peluru nyasar kembali terulang.

"Kami meminta kepada pengelola lapangan tembak untuk segera melakukan langkah-langkah agar ini tidak terulang kembali," ujar Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Baca juga: Ketua DPR: Peluru Nyasar dari Lapangan Tembak Perbakin

Permintaan itu disampaikan Bambang menyikapi dua peluru nyasar dari lapangan tembak yang lokasinya berada di samping Kompleks Parlemen.

Peluru menembus ruangan dua anggota DPR, yaitu ruangan 1313 milik Anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnomo dan ruangan 1601 milik Anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw.

Bambang mengatakan, setidaknya sudah tiga kali peluru dari lapangan tembak nyasar ke Komplek DPR.

Baca juga: Peluru Nyasar ke Ruangan Anggota DPR, Polisi Amankan Seorang Penembak

Untuk itu, DPR meminta pengelola untuk memperbaiki pengamanan seperti menambah plat baja.

Selain itu, Bambang juga meminta Badan Urusan Rumah Tangga DPR untuk mengkaji penambahan film di kaca ruangan yang mampu menahan peluru.

Film antipeluru bisa dipasangan di kaca ruangan yang menghadap lapangan tembak.

Bambang mengatakan, penambahan pengamanan perlu dilakukan lantaran dua peluru tersebut hampir mengenai seorang staf ahli dan seorang tamu.

Baca juga: Peluru di Ruangan Anggota DPR Mengenai Kerudung Seorang Tenaga Ahli

Saat itu, peluru melintas sekitar sejengkal di atas kepala Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Heski Roring yang tengah berada di ruangan Wenny.

Sementara satu peluru lain mengenai jilbab yang dikenakan seorang staf ahli Bambang Heri. Jilbab tersebut bolong terkena peluru.

Bambang mengaku, tidak bisa membayangkan bagaimana jika kedua orang tersebut bergerak sedikit saja.

"Itu pasti akan menjadi korban," ucap Bambang.

Dalam kasus ini, polisi sudah mengamankan seseorang berinisial I, anggota Perbakin yang melakukan penembakan. Polisi juga mengamankan senjata api milik I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com