Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Relawan Asal China Ditolak Masuk Palu

Kompas.com - 11/10/2018, 19:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan delapan relawan asing asal China yang berencana menuju kawasan terdampak bencana di Palu, Sulawesi Tengah, tanpa membawa surat izin dari organisasi resmi yang telah didaftarkan ke pemerintah.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mereka mengaku mendapat undangan tertulis dari Bupati Sigi untuk ikut membantu proses penanggulangan bencana sebagai relawan.

Tetapi, setelah dilakukan pengecekan, BNPB meragukan keaslian surat tersebut.

"Kita khawatir, masih meragukan suratnya asli atau tidak. Nah, kita sinyalir suratnya palsu," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Pemulangan Relawan Internasional dari Palu Menuai Polemik...

Atas dugaan tersebut, petugas BNPB di Makassar memperingatkan delapan orang tersebut untuk tidak masuk ke Palu.

Meski telah diperingatkan, tiga orang tetap menuju Palu melalui jalur darat.

Namun, saat ini, dilaporkan bahwa seluruh relawan asal China tersebut saat ini telah keluar dari wilayah Palu.

Selain delapan relawan asal Tiongkok, Sutopo mengatakan, total ada 14 relawan dari negara asing yang juga ditolak masuk ke Palu. Rinciannya, delapan orang berasal dari Meksiko, lima orang dari Nepal, dan seorang dari Australia.

Seluruhnya ditolak lantaran tidak menaati aturan mengenai kriteria bantuan relawan asing. Aturan tersebut berupa tidak adanya mitra lokal yang telah didaftarkan NGO tempat bekerja relawan, ke pemerintah Indonesia.

Diberlakukannya aturan tersebut, kata Sutopo, bukan bertujuan untuk melarang relawan asing ikut melakukan proses evakuasi. Tetapi, izin dibutuhkan untuk memastikan semua bantuan dan kegiatan pencarian dan penyelamatan korban terkoordinasi dengan baik.

"Untuk NGO asing diminta untuk berkordinasi dengan PMI dan afiliasi NGO nasional. Mereka bisa masuk setelah diizinkan dan melakukan kordinasi tersebut," terang dia.

Baca juga: Pemulangan Relawan Asing Jadi Polemik, Bagaimana Aturannya?

Gempa bermagnitudo 7,4 SR yang terjadi Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah mengakibatkan 2.073 orang meninggal dunia dan 10.679 orang luka berat.

Tercatat pula, 680 orang hilang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.

Selain itu, dilaporkan 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik. Lalu, sebanyak 67.310 rumah dan 662 sekolah tercatat rusak. Dan 22 fasilitas kesehatan serta 99 fasilitas peribadatan rusak berat.

Kompas TV Dalam video, dapat dilihat dengan jelas bagaimana pemukiman warga diseret oleh lumpur akibat likuifaksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com