Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sebut Prabowo Tak Gentar Hadapi Pilpres

Kompas.com - 11/10/2018, 19:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyatakan capres yang diusung partainya, Prabowo Subianto, tak gentar menghadapi Pilpres 2019 meskipun tak mendapat banyak dukungan.

Hal itu disampaikan Hidayat menanggapi pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menyatakan Pilpres 2019 merupakan yang terberat bagi Prabowo.

"Ya tapi beliau sebagai seorang pejuang dan seorang petempur pernah menjadi Panglima Kostrad itu malah asyik untuk beliau. Kalau orang semacam beliau kemudian enggak punya tantangan malah enggak asyik," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

"Kalau tantangan semakin banyak, semakin membesar, itu justru menghadirkan jiwa atau semangat untuk menghadirkan semangat juang yang akan lebih kuat lagi," lanjut dia.

Baca juga: Sekjen Gerindra: Pilpres 2019 Jadi Pemilu Terberat bagi Prabowo

Ia menilai pernyataan Muzani justru untuk membangkitkan semangat kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk berjuang lebih keras memenangkan pasangan tersebut.

Hidayat pun mewajari jika di Pilpres 2019 Jokowi selaku petahana lebih diuntungkan. Sebab, kata dia, Jokowi memiliki banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan.

Namun, ia mengingatkan, pada akhirnya kedaulatan ada di tangan pemilih sehingga keunggulan Jokowi selaku petahana tak perlu ditakuti.

"Menurut saya memang pada akhirnya tetap saja kedaulatan ada di tangan rakyat. Rakyat dengan apa yang disampaikan Pak Prabowo jadi akan melihat dan mendapatkan informasi bagaimana peta pemilihan presiden yang akan datang," lanjut dia.

Pemilu terberat

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Pemilihan Presiden 2019 merupakan pemilu terberat bagi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Pilpres 2019 merupakan kali ketiga Prabowo bertarung dalam kontestasi politik ini.

Muzani menyampaikan hal itu saat ditanya soal kejanggalan surat pemanggilan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Amien Rais, yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya.

Ia juga ditanya mengenai pengaruh kasus hoaks Ratna terhadap elektabilitas Prabowo di Pilpres 2019.

"Dari tiga kali maju Pak Prabowo sebagai presiden, yang kebetulan saya tetap jadi sekjen partai yang mengusung Beliau, kami merasakan terus terang (Pilpres) ini adalah bobot terberat Beliau menjadi calon presiden," ujar Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Baca juga: Prabowo: Ada Upaya Pengkhianatan oleh Elite terhadap Rakyatnya Sendiri

Muzani membandingkan situasi jelang pilpres kali ini dengan pilpres yang diikuti Prabowo pada 2009 dan 2014.

Pada Pilpres 2009, kata Muzani, tidak ada pengerahan kepala daerah untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden petahana.

Menurut dia, pada pilpres kali ini banyak kepala daerah yang menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Bupati yang kami usung pun tidak memiliki keberanian untuk menyatakan dukungan kepada Pak Prabowo-Sandi," kata Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com