Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Pun Masuk Molen, Sinetron Bertema Azab Jadi Sorotan Netizen...

Kompas.com - 08/10/2018, 11:50 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini media sosial tengah diramaikan dengan komentar-komentar netizen terkait banyaknya sinetron yang menceritakan tentang azab kematian.

Sejumlah post diunggah di Twitter atau Instagram. Mulai dari kisah jenazah terhantam sejumlah tabung gas, jenazah terempas dan masuk gilingan molen, tercebur sungai lalu hanyut, liang kubur kejatuhan meteor, dan lain sebagainya, menjadi bahan lelucon netizen.

Misalnya akun Twitter @junetizen yang membuat thread tentang sinetron azab dalam televisi. Ia mengumpulkan berbagai judul dan video sinetron azab yang tayang di sebuah stasiun televisi nasional.

Thread itu pun mendapat banyak komentar dari pengguna Twitter lainnya.

"Gua salut sama orang Indo, dikasih liat azab malah ngakak, anak SD ngeliat angina topan bukannya lari malah dijadiin mainan, salut gua bangga sama orang Indonesia. Love you all. Ngakak," tulis akun @impcrfectly.

Ada juga akun @dananghanantio yang memberi komentar dengan nada sarkastis.

"Ini aktor yang jadi mayatnya hebat nih, tahan bentur, hanyut, masuk adonan semen, kuat diterpa meteor, calon-calon pemenang Oscar nih,” tulisnya.

Baca juga: KPI: Sinetron dan "Infotainment" Harus Dibenahi

Meme interaktif

Meme interaktif tentang judul azab versi tanggal lahir netizen.Twitter Meme interaktif tentang judul azab versi tanggal lahir netizen.

Ada juga meme yang mengajak netizen untuk memberikan judul azab berdasarkan tanggal lahir. Konten ini sontak menarik banyak perhatian pengguna media sosial untuk turut andil memberikan judul azab versi mereka.

Misalnya, akun @RagilPandowo yang terlihat turut membagikan dan mencoba pertanyaan dalam kuis tersebut.

"Saya anak durhaka tersedak spanduk pecel lele," tulisnya.

Satu lagi dari akun Twitter @mewjyaa.

"Versi saya ‘Pencuri Keracunan Kulit Lontong’ kalo kalian?," tulisnya sambil menyertakan tagar recehkan Twitter dan azab.

Baca juga: Risma Minta Istri Pegawai Alih Daya Kurangi Jam Nonton Sinetron

Sorotan KPI

Tema azab kematian ini sebenarnya bukan hal baru yang disajikan sebagai konten oleh media di Indonesia. Jauh sebelum ini, pada era 2000-an majalah bertema mistis yang mengangkat sejumlah kisah azab sempat ramai beredar di tengah masyarakat.

Majalah yang terbit satu bulan sekali itu mengklaim kisah azab yang disajikan diambil berdasarkan kisah nyata di masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com