JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai bahwa maraknya penyebaran hoaks belakangan ini disebabkan banyak pihak salah dalam mengartikan makna demokrasi.
Menurut dia, saat ini demokrasi diartikan bahwa setiap orang dapat menyebarkan informasi dan melakukan apa pun berdasarkan suatu kepentingan.
"Itulah makna dari demokrasi itu yang dipahami oleh banyak orang saat ini. Kalau cara berpikirnya seperti itu akan bertabrakan terus," ujar Ray dalam diskusi Populi Center dan Smart FM bertajuk "Hoax, Benalu Demokrasi" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018).
Padahal, lanjut Ray, pada prinsipnya demokrasi membuat semua orang menjadi setara dan memiliki hak yang sama. Demokrasi juga seharusnya menghilangkan kelas-kelas sosial yang terjadi selama Orde Baru.
Baca juga: Maruf Amin: Dengan Hoaks Orang Seenaknya Membuat Gaduh
Di sisi lain, demokrasi memang melahirkan era kebebasan untuk menyatakan pendapat dan berekspresi. Namun, kata Ray, kebebasan berdemokrasi tersebut bukan berarti bebas untuk memfitnah atau menyebarkan hoaks.
"Demokrasi itu bukan bebas untuk memfitnah, membuat sekenario seolah-olah dizalimi, padahal tidak. Bukan membuat hoaks atas nama kebebasan berekspresi dan berpendapat," tuturnya.
Baca juga: Polisi Buka Kemungkinan Ada Tersangka Lain Dalam Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.