Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sebut Model Kampanye Prabowo-Sandiaga "Asal Serang"

Kompas.com - 06/10/2018, 10:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan merespons pernyataan pers Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengenai kondisi ekonomi di Indonesia, beberapa waktu terakhir.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan model itu merupakan bentuk dari kampanye asal serang.

"PDI Perjuangan mencermati model kampanye tim Prabowo-Sandi sebagai kampanye asal serang, tanpa konsepsi kebijakan," ujar Hasto dalam siaran persnya, Sabtu (6/10/2018).

Bahkan, Hasto melihat tim Prabowo-Sandi lebih gembira apabila ekonomi Indonesia dalam kondisi terpuruk.

"Hampir setiap hari mereka menyampaikan hal negatif tentang Pak Jokowi. Mereka mengampanyekan rupiah melemah sebagai kebangkrutan ekonomi, harga bahan pokok naik, harga telur naik meskipun faktanya turun dan lain-lain," ujar Hasto.

"Sepertinya, mereka lebih menikmati kalau rakyat, bangsa dan negara Indonesia lagi susah," lanjut dia.

Baca juga: Prediksi Ekonomi RI Memburuk, Kubu Prabowo Tawarkan Solusi Ini

Hasto mengingatkan, kampanye seharusnya berisi gagasan yang solutif. Berkampanye tanpa kebudayaan, tanpa etika dan tanpa gagasan yang membumi hanya membuahkan kegaduhan.

Hasto pun mengingatkan, seorang pemimpin tidak boleh menghadirkan wajah politik suram di tengah masyarakat.

"Pemimpin rakyat ridak boleh grasah-grusuh. Pemimpin yang terlalu tipis telinga dan mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang hanya akan menghadirkan wajah suram dalam politik," ujar Hasto.

"Sebaliknya, pemimpin yang selalu berada di tengah rakyat serta membuka seluruh panca inderanya atas dasar mata hati yang bening, maka pemimpin itu akan selalu mendapat tempat di hati rakyat," lanjut dia.

Baca juga: Tanggapan Timses Jokowi soal Prabowo Sebut Elite Gagal Kelola Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com