JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap bantuan bagi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah tidak hanya sebatas cukup, melainkan melimpah.
"Kita harap logistik, pada hari ini atau besok, sudah melimpah di sana," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Pasalnya, semenjak gempa bumi bermagnitudo 7,4 disertai tsunami setinggi 3 meter pada Jumat (28/9/2018) lalu, pemerintah sudah mengirimkan berbagai jenis bantuan kepada para korban secara bertahap.
Baca juga: 4 Instruksi Jokowi, dari Penambahan Personel hingga Pengawalan Distribusi Logistik
Apalagi, hingga saat ini bantuan-bantuan dari dalam negeri tersebut masih berjalan dan semakin banyak ditambah bantuan dari negara sahabat.
Jokowi ingin bantuan-bantuan itu terkoordinasi dengan baik sehingga tepat sasaran.
"Bantuan yang ada disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Saya akan meminta Pak Menko Polhukam menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang ada," ujar Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Yang Penting Penanganan Cepat, Bukan Status Bencana
Presiden sudah menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai komandan penanganan dampak bencana alam di Sulteng.
Selain itu, ia juga sudah menunjuk Menko Polhukam Wiranto sebagai koordinatornya.
Semenjak gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala dan disusul tsunami setinggi 3 meter, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Selasa (2/10/2018), tercatat 925 orang meninggal dunia, 99 orang hilang, serta 799 terluka.
Selain itu, ada 59.450 jiwa pengungsi yang tersebar di 109 titik di kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum dapat disampaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.