JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengerahkan personel menjaga pusat-pusat perekonomian di Sulawesi Tengah.
Dengan pengamanan yang diberikan TNI-Polri, Jokowi berharap para pemilik usaha bisa membuka tokonya. Harapannya, perekonomian di Sulteng segera pulih pasca gempa dan tsunami yang melanda wilayah tersebut.
"Tadi malam saya sampaikan ke Kapolri dan Panglima agar penjagaan di SPBU dan pusat-pusat ekonomi diberikan sehingga semua toko bisa buka," ujar Jokowi di Istan Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Baca juga: Jokowi Imbau Warga Palu Tetap Tenang
"Sehingga ekonomi normal dan bisa masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," tambah Jokowi.
Jokowi pun mengimbau warga korban gempa dan tsunami untuk tetap tenang. Ia memastikan pemerintah bergerak cepat dalam penanganan pasca gempa dan tsunami.
Jokowi mencontohkan, alat-alat berat yang dibutuhkan untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan sudah masuk sejak semalam.
Ia memastikan, hari ini alat-alat berat tersebut sudah mulai bekerja. Selain itu, suplai bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina juga sudah masuk.
Masalah ketersediaan listrik, lanjut Jokowi, juga segera diselesaikan oleh PLN dengan menyediakan genset di sejumlah titik.
Baca juga: Polisi Tangkap 45 Penjarah di Palu yang Resahkan Korban Gempa
Jajaran Kepolisian Resor Palu Sulawesi Tengah berhasil menangkap 45 orang yang diduga sebagai pelaku penjarahan mini market, gudang, serta ATM.
Selain mengamankan puluhan orang pelaku penjarahan, polisi juga berhasil mengamankan puluhan jenis barang bukti dan alat yang digunakan pelaku saat beraksi.
"Para pelaku merupakan kelompok penjarahan sejumlah fasilitas umum seperti kios, minimarket, gudang elektronik yang ditinggal pergi oleh para pemiliknya saat gempa terjadi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di halaman Mapolresta Palu, Selasa (2/10/2018).
Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga pukul 13.00 WIB, Senin (1/10/2018), tercatat 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.
Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum dapat disampaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.