Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H+3, Dapur Umum dan Trauma Healing untuk Korban Tsunami di Palu Dikerahkan

Kompas.com - 02/10/2018, 07:11 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial menyiapkan sejumlah bantuan terkait penanganan pascabencana tsunami dan gempa bumi yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kemensos memimpin pendirian dapur umum dan juga penyediaan layanan trauma healing bagi para korban. 

Sekretaris Jenderal Kemensos RI Hartono Laras mengungkapkan ada tujuh unit mobil dapur umum bagi para pengungsi di Sulawesi Tengah. Enam dapur umum telah didirikan dan satu dapur umum sedang dikirim ke Sigi, Sulawesi Tengah. 

“Kemensos ada 6 dan ditambah lagi hari ini (Senin,1/10/2018). Kita upayakan dikirim satu unit ke Sigi dari Sulawesi Selatan,” kata Hartono saat dijumpai Kompas.com di Kemensos, Senin (1/10/2018). 

Baca juga: BERITA FOTO: Makam Massal Korban Gempa Palu, Luas 1.000 Meter Persegi untuk Seribu Jenazah

Ketujuh titik pendirian dapur umum itu yakni: 

1. Rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tengah

2. Di depan kantor Wali Kota Palu, Desa Siranindi

3. Desa Kawanua

4. Desa Laswani

5. Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah

6. Perumahan Balaroa, Palu. 

7. Sigi

Hartono menuturkan, satu unit mobil dapur umum mampu menyediakan 6.000 nasi bungkus per harinya.

Program trauma healing

Kementerian Sosial RI juga mengerahkan tenaga-tenaga pendamping untuk trauma healing  bagi para korban.

Hartono menuturkan, Tim Layanan Dukungan (TDP) Psikososial Kementerian Sosial RI telah memberangkatkan tim untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).

“Kita sudah mengirim dan sudah diberangkatkan tim trauma healing dari Makassar sekarang menuju ke lokasi insya Allah sore sudah sampai di sana,” tutur Hartono kemarin.

Hartono menjelaskan, tim reaksi cepat dari balai-balai Kemensos yang ada di Makassar, seperti Balai Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, dan balai rehabilitasi sosial anak memerlukan pendampingan khusus.

Baca juga: Ini Daftar Kebutuhan Mendesak Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng

Kemudian, balai rehabilitasi sosial yang menangani lanjut usia telah dikerahkan untuk membantu pemulihan kondisi psikologis masyarakat yang terdampak gempa bumi dan tsunami.

“Sudah kami kirimkan ada balai-balai besar rehabilitasi sosial, ada 3 balai diambil dari Makassar ada yang sudah bersama-sama ini ada 11 orang sudah jalan ditambah lagi teman-teman yang mendukung dari berbagai organisasi,” tutur Hartono.

Kemensos, kata Hartono, juga menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menghibur anak-anak supaya tidak ada trauma lagi, tidak ada ketakutan pasca bencana gempa dan tsunami.

“Kami juga menggandeng dari lembaga perlindungan anak Indonesia. Kami minta juga bisa turun,” kata Hartono.

Nantinya, semuanya akan dikoordinasi di bawah lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI.

“Jadi semua mendukung terkait penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan kota Palu dan sekitarnya,” kata Hartono.

Sejak gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.

Hingga Senin (1/10/2018), tercatat, 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.

Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum diketahui.

Kompas TV Sejumlah rumah warga rata dengan tanah karena amblas pasca-rangkaian gempa bermagnitudo 7,4, Jumat (28/9) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com