Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Jumlah Orang yang Masuk Bandara Palu Dibatasi

Kompas.com - 01/10/2018, 14:25 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta jumlah orang yang berada di bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dibatasi.

Hal itu disampaikan Budi menanggapi laporan banyaknya masyarakat yang memadati bandara agar dapat keluar dari Palu menggunakan pesawat hercules milik TNI.

"Dari kemarin saya sudah koordinasikan, bahkan Dirjen saya masih di sana untuk memastikan mengurangi orang-orang yang di bandara," kata Budi Karya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Depot Pengisian Pesawat Udara di Bandara Supadio Resmi Beroperasi

"Karena kapasitas penerbangan dari angkatan udara dan komersial ini kan relatif sedikit, maka kami minta, orang-orang yang ke line site itu dibatasi," tambah dia.

Budi Karya juga meminta agar petugas memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait situasi dan kondisi penerbangan.

Selain itu, Menhub menginstruksikan agar penerbangan komersial dibuka. Menurut Budi, ada 12 penerbangan komersil dari berbagai maskapai yang akan memberikan layanannya. 

"Saya catat mungkin 12 penerbangan yang ada di sana, ada Lion, ada Sriwijaya, ada Garuda, ada Wings, yang akan berjalan," ujarnya.

Baca juga: Dampak Gempa, Akses Pesawat Komersil di Bandara Palu Masih Terbatas

Untuk mengawal penerbangan di bandara Sis Al Jufri Palu, Menhub juga meminta bantuan keamanan dari TNI dan Polri. Ia juga menyampaikan, pemerintah akan memprioritaskan penerbangan komersial maupun pengiriman bantuan untuk masuk ke Palu. 

Kendati demikian, pesawat yang dapat mendarat di bandara Sis Al Jufri hanya pesawat berjenis ATR atau 737-500 lantaran panjang landasan pesawat hanya 2.000 meter.

Budi mengatakan, pesawat berjenis ATR hanya dapat mengangkut penumpang sebanyak 72 orang. Sedangkan pesawat tipe 737-500 dapat mengangkut penumpang hingga 200 orang.

Kompas TV Kementerian Perhubungan mengizinkan sejumlah maskapai untuk membawa penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com