Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Naik Turun di Kalangan NU dan PA 212

Kompas.com - 27/09/2018, 15:11 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei "Setelah Ijtima.Ulama 2: Pergeseran Dukungan Capres-Cawapres."

Berdasar hasil survei, dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di kalangan Persatuan Alumni 212 dan Nahdlatul Ulama (NU) mengalami naik dan turun.

"Dukungan untuk Prabowo-Sandi naik turun. Naik di segmen PA 212, turun di segmen Nahdlatul Ulama (NU). Turun dari segmen yang ingin Indonesia khas Pancasila," kata Peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (27/9/2018).

Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Maruf 57,7 Persen, Prabowo-Sandiaga 32,3 Persen

Di kalangan PA 212, pada Agustus 2018, Prabowo-Sandiaga mendapat dukungan sebesar 61,1 persen.

Setelah Ijtima Ulama II, atau September 2018, dukungan tersebut naik menjadi 75 persen.

Sementara untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin, masih di kalangan PA 212, dukungan menurun dari angka 27,8 persen pada Agustus 2018, menjadi 16,7 persen pada September 2018.

Baca juga: Survei Indikator: 72 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi

Dukungan untuk Prabowo-Sandiaga juga mengalami kenaikan di kelompok masyarakat yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

Di kalangan tersebut, sebanyak 38,8 persen mendukung Prabowo-Sandi pada Agustus 2018, lalu naik menjadi 50 persen pada September 2018.

Sementara dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Di kalangan tersebut, sebanyak 43,5 persen mendukung Jokowi pada Agustus 2018, lalu turun menjadi 35,7 persen pada September 2018.

Sebaliknya, di segmen masyarakat yang ingin Indonesia menjadi negara Pancasilais, dukungan untuk Prabowo-Sandiaga mengalami penurunan.

Baca juga: Survei Indikator: 36 Persen Pendukung Golkar Pilih Prabowo, Massa PPP Tak Solid ke Jokowi

Di kelompok tersebut, Prabowo-Sandiaga didukung 30,4 persen pada Agustus 2018, lalu turun menjadi 29,8 persen setelah Ijtima Ulama II.

Adapun dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf meningkat. Di kalangan tersebut, Jokowi-Ma'ruf didukung 54,2 persen pada Agustus 2018, lalu naik menjadi 54,8 persen pada September 2018.

Nahdlatul Ulama

LSI juga melihat peta dukungan kedua pasangan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Di kelompok Nahdliyin, pasangan Prabowo-Sandiaga didukung 26,1 persen pada September 2018. Angka itu sedikit turun dibanding Agustus 2018, yakni 27 persen.

Sebaliknya, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di kalangan NU naik, dari 54,7 persen pada Agustus 2018, menjadi 55,5 persen usai Ijtima Ulama II.

Ijtima Ulama II digelar 16 September 2018. Dari situ, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) menyatakan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Survei tersebut dilakukan pada 14-22 September 2017, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com