JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, partainya menjadikan hasil survei sebagai pengingat untuk bekerja lebih keras agar memenuhi target perolehan suara pada Pemilu 2019.
Hal itu disampaikannya menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan Perindo sebagai salah satu partai yang terancam tak lolos ke DPR karena elektabilitasnya diprediksi di bawah 4 persen.
Berdasarkan survei Indikator, elektabilitas Perindo sebesar 2,5 persen, di bawah ambang batas parlemen yaitu 4 persen.
"Hasil survei Indikator terhadap Partai Perindo sebesar 2,5 persen ini akan menjadi catatan tersendiri," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (27/9/2018).
Baca juga: Hasil Survei Indikator, Banyak Parpol Masih Terancam Gagal Lolos ke Senayan
"Partai Perindo akan terus bekerja optimal agar target partai sebagaimana hasil Rapimnas II sebesar double digit tercapai," lanjut Rofiq.
Perindo, kata dia, telah memetakan dapil mana saja yang menjadi basis suara partainya dan diprediksi akan menang dalam Pileg 2019.
Rofiq menjelaskan, para caleg akan dioptimalkan untuk memenangkan suara Perindo di daerah pemilihan masing-masing.
Mereka akan diminta bergerilya melakukan sosialisasi program Perindo, sekaligus mengampanyekan pasangan calon yang didukung partai, yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Untuk itu kami akan memanfaatkan sisa waktu ini untuk mengoptimal seluruh jaringan dan para caleg agar target tercapai," kata Rofiq.
Survei Indikator dilakukan pada 1-6 September 2018, melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Berikut elektabilitas parpol hasil survei Indikator:
1. PDI-P (22,9 persen)
2. Partai Golkar (11,4 persen)
3. Partai Gerindra (10,7 persen)
4. Partai Demokrat (6,8 persen)
5. PKB (6,2 persen)
6. PKS (4 persen)
7. PPP (3,7 persen)
8. Partai Nasdem (3,4 persen)
9. Perindo (2,5 persen)
10. PAN (2 persen)
11. Partai Hanura (0,8 persen)
12. PSI (0,2 persen)
13. PBB (0,2 persen)
14. Partai Garuda (0,2 persen)
15. PKPI (0,2 persen)
16. Partai Berkarya (0 persen)
.
.
.