Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Tak Ada Toleransi terhadap Kampanye Bernuansa Hoaks

Kompas.com - 23/09/2018, 11:36 WIB
Reza Jurnaliston,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno meminta kepada para pendukungnya untuk tidak melakukan dan menyebarkan berita bohong atau hoaks dalam kampanye Pemilu 2019.

Sandiaga menegaskan akan memberikan tindakan tegas dan tak akan memberikan toleransi kepada pendukungnya yang terbukti menyebarkan kabar bohong atau hoaks.

“Kita tindak tegas kalau untuk pendukung-pendukung kita akan tindak tegas bahkan kita akan laporkan pendukung-pendukung kita langsung ke pihak yang berwajib. Jadi kita tidak ingin ada toleransi sedikitpun terhadap kampanye yang bernuansa Hoaks,” kata Sandiaga usai deklarasi kampanye damai di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).

Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk memantau dan mengawasi jejaring media sosial saat kampanye Pemilu 2019.

“Semua dari key influencer kita dan key opinion leader kita untuk tetap menjaga kesejukan ini dan ada tiga rules-nya. Satu apakah informasi yang tersampaikan itu terverifikasi akurasi. Kedua apakah itu bermanfaat, dan ketiga apakah itu bisa menyakitkan dari pendukung Presiden (Jokowi) dan Pak Kiai (Ma’ruf Amin),” ujar Sandiaga.

Baca juga: Hadiri Deklarasi Damai, Prabowo-Sandiaga Kompak Kenakan Baju Daerah

Saat ditanya, apa persiapan kampanye pemilu yang resmi dimulai hari ini, Sandiaga menjawab tak ada persiapan khusus.

“Tidak ada persiapan khusus. Doa, ada doa di rumah nanti silahkan teman-teman bergabung. Kami ingin juga ini (kampanye) dilandasi dengan sebuah keyakinan bahwa kami mencari ridho Allah, ini kami niatkan ibadah,” kata Sandiaga.

Ia juga meminta kepada pendukungnya untuk berkampanye dengan sejuk, aman, dan damai.

“Mari kita berkampanye secara sejuk, negara kita beragam dan kita junjung tinggi persaudaraan kita. Perasaudaraan kita nomor satu,” ujar Sandiaga.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman pagi tadi resmi membuka masa kampanye untuk pemilihan umum serentak 2019. Masa kampanye akan berlangsung hingga 13 April 2019.

"KPU RI menyatakan dimulainya kampanye damai pemilu serentak tahun 2019," ujar Arief dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di Lapangan Monas.

Dalam pidato pembukaan, Arief meminta seluruh tim pasangan capres dan cawapres memanfaatkan masa kampanye untuk mengenalkan visi-visi, program atau citra diri masing-masing calon kepada pemilih.

Baca juga: Ikut Festival Kampanye Damai, Prabowo Diserbu Ibu-ibu

Menurut Arief, masa kampanye seharusnya menjadi ajang pendidikan politik kepada pemilih.
Dengan demikian, diharapkan tingkat partisipasi pemilih dalam pemungutan suara dapat meningkat.

Selain itu, tim kampanye diminta memanfaatkan masa kampanye dengan damai dan tertib, menghindari politisasi suku, agama dan ras, serta saling menghujat.

Acara deklarasi tersebut diikuti kedua pasangan capres dan cawapres, serta seluruh tim kampanye dan pimpinan partai pendukung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com