Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Hotel Yamato, Lokasi Penyobekan Bendera Belanda di Surabaya

Kompas.com - 19/09/2018, 16:01 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa disobeknya bendera Merah-Putih-Biru milik Belanda di Hotel Yamato Surabaya menjadi sebuah momentum bersejarah. Peristiwa itu menjadi gebrakan arek Surabaya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Indonesia yang sedang mencanangkan pengibaran bendera Merah Putih sebagai bendera nasional marah terhadap pengibaran Belanda di Surabaya.

Akibatnya, terjadilah insiden antara kedua belah pihak. Pemuda Indonesia kemudian bergerak dan mencopot warna biru bendera Belanda, sehingga menjadi bendera Merah Putih.

Peristiwa ini memicu pertempuran antara Arek Surabaya dengan Belanda serta tentara Inggris/Sekutu yang memuncak pada 10 November 1945.

Kini, hotel tersebut masih kokoh berdiri dan tepat menyediakan fasilitas kepada pengunjung yang datang. Berikut kisah dan perjalanannya:

Oranje Hotel

Hotel Yamato yang dikenal ketika peristiwa itu sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintah kolonial Belanda.

Harian Kompas edisi 11 November 2000 menjelaskan, awalnya hotel itu berdiri pada 1910. Arsiteknya merupakan orang Belanda bernama J Afprey, yang mendesain hotel bergaya Colonial Art Nouveau.

Hotel ini berdiri atas inisiasi Lucas Martin Sarkies yang berasal dari keluarga Sarkies. Keluarga ini terkenal sebagai pemilik kerajaan hotel di Asia.

Lucas Martkin Sarkies juga memiliki The Strand Hotel di Myanmar, The Eastern and Oriental Hotel di Penang (Malaysia), dan Hotel Niagara di Lawang (Jawa Timur) pada masanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Insiden Hotel Yamato, Pemicu Aksi 10 November 1945

Peserta teatrikal membentangkan bendera Merah Putih saat memperingati peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia pada 19 September 1945.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Peserta teatrikal membentangkan bendera Merah Putih saat memperingati peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia pada 19 September 1945.
Oranje Hotel, begitulah nama awalnya dari hotel milik Sarkies ini. Berbagai inovasi dan pengembangan terus dilakukan untuk menjadikannya sebagai hotel yang nyaman.

Pada 1936, Oranje Hotel menambahkan bangunan pada bagian depan menjadi lobi dengan gaya Art Deco. Penambahan bagian depan tersebut sepertinya merupakan penambahan terakhir di hotel ini karena sampai hari ini bentuk hotel masih sama.

Pada pertengahan Perang Dunia II (1942), Oranje Hotel diambil alih penjajah Jepang. Mereka menjadikan tempat ini barak militer dan kamp tahanan sementara untuk perempuan dan anak-anak yang akan dipindahkan ke Jawa Tengah.

Oranje Hotel pun akhirnya berubah nama menjadi Hotel Yamato ketika masa itu. Namun,

Foto kolase peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit saat teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia pada 19 September 1945.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Foto kolase peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit saat teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia pada 19 September 1945.
karena kedudukan Jepang hanya 3,5 tahun, Yamato juga berpindah tangan lagi.

Ketika masa transisi perpindahan dari Jepang ke Belanda, Hotel Yamato dijadikan sebagai markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees) yang merupakan bantuan rehabilitasi untuk tawanan perang, baik itu dari sisa prajurit Jepang maupun Belanda yang ditawan.

Pada 1969 sebuah grup pengusaha lokal membeli hotel ini. Nama hotel kembali berubah menjadi Hotel Majapahit, nama kerajaan kuno yang sangat berjaya pada masa-nya di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com