Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo-Sandiaga Klaim Temukan 8,1 Juta Pemilih Ganda

Kompas.com - 13/09/2018, 22:24 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi pengusung bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim menemukan 8,1 juta identitas pemilih ganda yang tercatat pada daftar pemilih tetap untuk Pemilu 2019.

Temuan itu didasarkan pada hasil penyisiran terhadap DPT yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami menelusuri dari 185 juta DPT dari KPU maka hasilnya masih ada 8.145.713 kegandaan DPT," kata Ketua DPP PKS Pipin Sopian di Rumah Pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam, seperti dikutip Antara.

Pipin mengakui, klaim kali ini bisa menyebabkan publik bertanya-tanya soal temuan koalisi Prabowo-Sandiaga yang terkesan tak konsisten.

Baca juga: Sempurnakan DPT Pemilu 2019, KPU Gandeng Ditjen Dukcapil

Sebelumnya, kubu Prabowo-Sandiaga mengaku menemukan 25 juta pemilih ganda. Data tersebut, kata Pipin, didasarkan pada penyisiran daftar pemilih sementara (DPS) yang diterima 13 Juli 2018.

Lalu, pada 5 September, tim Prabowo-Sandiaga mengaku menemukan 6,3 juta pemilih yang beridentitas ganda. Temuan itu mengacu pada DPT yang sudah ditetapkan KPU. Seperti diketahui, KPU menetapkan DPT sebanyak 185 juta.

Menurut Pipin, temuan 6,3 juta pemilih itu baru dari hasil penelusuran sebanyak 161 juta DPT atau belum 100 persen. 

"Indikasi 6,3 juta DPT ganda berdasarkan penelusuran 161 juta, dan 24 juta belum selesai. Sehingga setelah penyisiran selesai 100 persen sebanyak 185 juta DPT, kami temukan 8.145.713 kegandaan DPT," ujarnya.

Pipin mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga sudah menyampaikan berita acara soal kegandaan DPT kepada KPU. Dan pada Jumat (14/9/2018), kubu Prabowo-Sandiaga akan kembali menggelar rapat dengan KPU.

Dia mengatakan pihaknya sudah menyerahkan semua dokumen, termasuk data per provinsi, per kabupaten, dan per kecamatan.

Baca juga: KPU: DPT Ganda Kurang dari Tiga Juta

Di tempat yang sama, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mendesak agar KPU memastikan tidak ada pemilih beridentitas ganda.

KPU, kata dia, mesti terus memutakhirkan data karena DPT dipastikan bakal berubah sebelum pencoblosan. Perubahan disebabkan adanya pemilih baru yang tepat berusia 17 tahun atau pemilih yang meninggal dunia.

Dia mengatakan tim koalisi Prabowo-Sandiaga sudah melakukan penyisiran DPT hingga per-Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Kompas TV Mengapa masih terjadi data ganda? Apa metode yang tepat untuk menghitung jumlah pemilih?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com