Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[FAKTA] Rekrutmen Prajurit Perwira Mabes TNI

Kompas.com - 13/09/2018, 18:37 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

KOMPAS.com - Beredarnya informasi mengenai rekrutmen perwira prajurit Mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI) di sejumlah grup percakapan WhatsApp dipastikan benar.

Kompas.com mengonfirmasi pesan yang beredar tersebut kepada Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Santos Matondang.

Santos mengatakan, saat ini TNI memang sedang membuka rekrutmen tersebut.

Narasi yang beredar:

Dalam informasi tersebut, disebutkan jurusan yang dibutuhkan, persyaratan, berkas lamaran yang dibutuhkan, lokasi tes, dan tata cara pendaftaran.

Berikut isi pesan tersebut:

Pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI TA 2018

Bagi Anda yang tertarik atau sudah lama mendambakan untuk berkarier di Mabes TNI, segera persiapkan diri terbaik dan semaksimal mungkin karena Mabes TNI kembali membuka lowongan kerja terbaru.

Kali ini, Mabes TNI memanggil putra-putri terbaik lulusan D3, S1, dan S1 Profesi untuk dididik menjadi Calon Perwira Prajurit Karier TNI TA 2018. Pendaftaran dibuka mulai 3 September hingga 31 Oktober 2018.

Pesan yang beredar di WhatsApp mengenai rekrutmen prajurit perwira Mabes TNI.WhatsApp Pesan yang beredar di WhatsApp mengenai rekrutmen prajurit perwira Mabes TNI.
Dikutip dari laman rekrutmen-tni.mil.id, Rabu (6/9/2018), berikut daftar kebutuhan TNI 2018, persyaratan bagi para pelamar, persyaratan berkas lamaran, lokasi tempat pendaftaran TNI 2018, dan tata cara pendaftaran lowongan kerja tersebut: 

Calon PaPK TNI TA 2018

Daftar Kebutuhan TNI 2018

Jurusan yang dibutuhkan: berisi jurusan-jurusan yang dibutuhkan pada rekrutmen ini.

Persyaratan umum: berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi calon peserta.

Persyaratan berkas lamaran/dokumen yang dibawa: berisi list dokumen yang dibawa.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:


Terkini Lainnya

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com