Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigih Perangi Hoaks, Mafindo Raih Tasrif Award

Kompas.com - 08/09/2018, 20:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memberikan penghargaan Tasrif Award kepada Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Penyerahan penghargaan tersebut digelar bertepatan HUT ke-24 AJI yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (7/9/2018) malam.

"Dewan juri menilai, apa yang selama ini dikerjakan Mafindo merupakan suatu usaha yang konsisten dan gigih memerangi masifnya sebaran konten bohong atau hoaks," ujar juri Tasrif Award, M Savic Ali, melalui siaran pers AJI, Sabtu (8/9/2018).

Mafindo merupakan salah satu dari banyak lembaga yang concern atas kerja verifikasi konten hoaks.

Dalam setahun sejak berdiri, Mafindo sudah memverifikasi setidaknya 2.000 konten hoaks di media sosial.

Kerja 'fact checking' ini dilakukan secara sukarelawan dan melibatkan banyak relawan yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.

Bahkan, kini telah menjadi gerakan sosial tersendiri. Mafindo juga dinilai melakukan kerja-kerja literasi yang menyasar semua kalangan masyarakat untuk mengenali konten hoaks, memverifikasi, serta mengedukasi lingkungan sekitar.

Salah satu yang menjadi nilai tambah, ibu-ibu rumah tangga hingga anak sekolah juga menjadi sasaran dari literasi media yang dikampanyekan Mafindo.

Selain itu, Mafindo juga berkolaborasi dengan banyak media massa profesional dalam platform 'cek fakta'.

"Goal yang diharapkan, tumbuh komitmen dari semua media untuk melakukan verifikasi yang lebih disiplin lagi yang selama ini kerap luput. Gerakan Mafindo ini tak sekadar melibatkan partisipasi publik, namun juga memecut awarness media dalam memerangi hoaks," ujar Savic.

Tasrif Award diambil dari nama seorang Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia, Suardi Tasrif. Tasrif Award diberikan kepada perorangan atau kelompok/lembaga yang dianggap gigih memperjuangkan kemerdekaan pers dan kemerdekaan berpendapat.

Kompas TV Prabowo mempertanyakan sejumlah penghadangan yang berpotensi mengurangi nilai demokrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com