Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Novanto Akui Jadi Komisaris PT Mondalindo, tetapi Tak Pernah Tahu Kegiatan Kantor

Kompas.com - 04/09/2018, 12:58 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, mengakui bahwa dia pernah menjabat komisaris dan pemegang saham PT Mondialindo. Namun, Deisti mengaku tidak pernah mengetahui kegiatan kantor yang dimilikinya.

Hal itu dikatakan Deisti saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (4/8/2018). Deisti bersaksi untuk terdakwa Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung.

"Lebih kurang setahun saya minta keluar, jadi saya enggak tahu kegiatannya apa," ujar Deisti kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Istri Setya Novanto Jadi Saksi di Sidang Irvanto dan Made Oka

Menurut Deisti, awalnya teman lama Novanto, Heru Taher, datang ke rumahnya. Heru menawarkan agar Deisti menjadi komisaris di PT Mondialindo.

Kepada jaksa, Deisti mengatakan bahwa perusahaan itu dikendalikan oleh Heru Taher. Perusahaan itu digunakan Heru untuk membayar utang kepada Novanto.

Menurut Deisti, Heru Taher sempat memintanya untuk aktif berkegiatan di perusahaan itu. Ia pun diminta untuk beberapa kali datang ke kantor di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta.

Namun, permintaan itu tidak dipenuhi Deisti.

"Tak lama dia suruh saya aktif. Saya bilang enggak bisa. Waktu itu saya bilang ke Pak Novanto saya disuruh aktif, tapi saya keberatan," kata Deisti.

Deisti mengetahui bahwa PT Mondialindo adalah salah satu pemilik saham PT Murakabi Sejahtera. Namun, dalam persidangan Deisti mengaku tidak mengetahui bahwa keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi, menjadi direktur di PT Murakabi.

"Saya rasa itu perusahaan benar si. Tapi saya enggak pernah tahu Irvan di Murakabi," kata Deisti.

PT Murakabi pernah menjadi salah satu konsorsium peserta lelang proyek e-KTP. PT Murakabi Sejahtera dan PT Mondialindo sama-sama berkantor di Lantai 27 Gedung Menara Imperium, Kuningan, Jakarta.

Dalam persidangan diketahui bahwa putra Novanto, Rheza Herwindo, memiliki saham di PT Mondialindo, selain istri Novanto, Deisti Astriani Tagor.

Sementara itu, putri Novanto, Dwinna Michaela, diketahui juga memiliki saham di PT Murakabi bersama keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.

Baca juga: Sejak 1996, Istri Novanto Diberitahu Suaminya Berbisnis dengan Oka Masagung

Dalam kasus ini, Made Oka Masagung dan Irvanto didakwa menjadi perantara uang suap untuk mantan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto. Made Oka diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) tahun 2011-2013.

Made Oka dan Irvanto juga didakwa merekayasa proses lelang dalam proyek pengadaan e-KTP. Irvan juga didakwa menjadi perantara suap untuk sejumlah anggota DPR RI.

Selain memperkaya Setya Novanto, perbuatan Irvan dan Made Oka juga diduga telah memperkaya sejumlah orang dan korporasi. Perbuatan yang dilakukan bersama-sama itu telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 2,3 triliun.

Kompas TV Pemeriksaan terhadap Deisti masih sebagai saksi kasus dugaan korupsi KTP elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com