Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Prabowo Berpelukan, JK Harap Tak Ada Lagi Caci Maki

Kompas.com - 30/08/2018, 16:44 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersyukur gelaran Asian Games 2018 ikut membawa angin segar bagi perpolitikan di Indonesia.

Misalnya saja momen Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpelukan bersama atlet pencak silat peraih medali emas Asian Games Hanifan Yudani.

"Ya tentu (harapan saya) nanti bersaing dengan fair. Tidak pakai maki-maki (saat Pilpres 2019)," ujar Kalla di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Ketum Golkar Sebut Berpelukannya Jokowi dan Prabowo Simbol Persatuan

Kalla berharap, kedekatan Jokowi dan Prabowo bisa menular ke masyarakat. Sehingga tak ada lagi sikap saling ejek antara dua pendukung capres 2019 tersebut.

Sebab, tutur dia, idealnya kontestasi politik harus mengedepankan persaudaraan meski di dalamnya ada persaingan.

Kalla optimis, kedua pihak yang akan bertarung di Pilpres 2019 akan bersaing secara adil dan sopan.

"Namanya pemimpin itu berlawanan tapi berpelukan," kata dia.

Baca juga: Melihat Jokowi dan Prabowo Berpelukan, Sandiaga Uno Merinding

Seperti diketahui, pada Rabu (29/8/2018), dengan membawa bendara merah putih, atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah naik ke atas tribun VIP usai dinyatakan meraih medali emas Asian Games 2018 dari cabang pencak silat.

Ia memeluk satu per satu pejabat dan pimpinan partai politik yang duduk di venue cabang olahraga pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Ada momen yang tak terduga. Sesaat sebelum ia turun dari tribun VIP, Hanifan tiba-tiba merangkul Presiden Joko Widodo dan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto bersamaan.

Baca juga: Pelukan Jokowi-Prabowo, Rangkulan Rakyat untuk Para Elite

Ketiganya berpelukan bersama.

Dari tampak depan, bendera merah putih yang berada di punggung Hanifan terlihat seakan menyatukan dua tokoh nasional yang akan bertarung di Pilpres 2019 tersebut.

Momen itu disaksikan langsung oleh para penonton yang hadir. Mereka bertepuk tangan, berteriak, gembira melihat momen yang menyejukkan tersebut.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com