Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penginapan Para Atlet Saat Asian Games 1962 di Jakarta

Kompas.com - 30/08/2018, 11:44 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asian Games 2018 akan berakhir dalam hitungan hari. Menjadi tuan rumah menjadi kebanggaan tersendiri.

Tak terkecuali bagi Indonesia yang telah dua kali menjadi tuan rumah perhelatan olahraga se-Asia ini.

Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah pada Asian Games 1962.

Menilik kisah masa lalu, pemerintah mempersiapkan dengan serius berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kesuksesan Asian Games ke-4. 

Stadion-stadion megah dibangun, demikian pula sarana penginapan bagi para atlet.

Pada Asian Games 1962, lokasi penginapan atlet berada di sekitar Senayan. Pemilihan lokasi ini karena Presiden Soekarno ingin penginapan yang dekat dengan stadion utama dan gelanggang olahraga yang menjadi venue pertandingan.

Dalam buku Gelora Bung Karno Ke Gelora Bung Karno karya Julius Pour, Soekarno menginginkan Asian Games 1962 dapat berjalan baik dan lancar.

Pembuktian ini dinilai penting karena saat itu, ada yang menganggap Indonesia belum layak sebagai tuan rumah.

Setelah berhasil terpilih sebagai tuan rumah Asian Games, Soekarno ingin membangun perkampungan berstandar internasional untuk menampung para atlet.

Perkampungan ini memiliki akses yang dekat dengan stadion utama dengan tujuan agar atlet tidak mengalami kesulitan mencapai lokasi pertandingan.

Pembangunan Kompleks

Ketika Senayan ditetapkan menjadi calon lokasi pusat kegiatan olahraga, kawasan itu masih berupa prkampungan penuh rawa dan pepohonan besar.

Jakarta juga masih belum bertumbuh sebagai kota metropolitan. Saat itu, ketika masyarakat mengetahui akan ada proyek pembangunan demi kepentingan negara, mereka tergerak untuk mendukung.

Pemerintah melakukan pembebasan lahan dan penguninya mulai pindah. Setelah itu, proses pembangunan dimulai.

Perancangnya adalah seorang insinyur berkebangsaan Rusia, dan pelaksana dari zeni TNI AD serta para teknisi muda Indonesia.

Unit-unit yang dibangun di Kompleks Senayan ditargetkan mampu menampung kurang lebih 2.500 atlet pria serta 500 atlet wanita.

Di kompleks tersebut dilengkapi dengan ruang makan, poliklinik, kantor administrasi, tempat rekreasi, dan taman persahabatan.

Wisma Aneka I, Wisma Aneka II, dan Wisma Hasta

Setelah perjuangan panjang, perkampungan internasional selesai. Perkampungan internasional terdiri dari Wisma Aneka I, Wisma Aneka II, Wisma Hasta, kantor panitia, ruang makan, Wisma Warta, dan Hotel Indonesia.

Wisma Warta sebagai media center dan berkumpulnya jurnalis yang meliput acara pada Asian Games, sedangkan Hotel Indonesia untuk menginap para delegasi negara-negara sahabat.

Harian Kompas, 26 Mei 2006, menyebutkan , untuk akomodasi atlet putra, dibangun Wisma Aneka I dan II, serta woman dormitory yang dinamai Wisma Hasta.

Semua wisma ini selesai pada Mei 1962.

Wisma Aneka II merupakan bangunan satu lantai yang memiliki 154 unit. Masing masing unit dilengkapi dengan 3 kamar tidur.

Sementara, Wisma Hasta memiliki delapan tingkat yang bisa menampung sekitar 572 orang.

Setelah digunakan untuk Asian Games, wisma tersebut untuk menampung atlet Indonesia.

Seperti diberitakan Harian Kompas, 12 Juli 1977, Wisma Hasta digunakan untuk asrama putri menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Demikian pula Wisma Aneka I dan II, selanjutnya digunakan untuk menampung atlet nasional yang akan bertanding pada PON dan SEA Games.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo 5 Negara Peraih Medali Terbanyak Sepanjang Sejarah Asian Games

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com