Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bantah Jadi Bakal Cawapres untuk Dukung Logistik Prabowo

Kompas.com - 30/08/2018, 08:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membantah pencalonan dirinya dikarenakan memiliki kekayaan besar yang mampu mendukung kepentingan logistik Prabowo sebagai bakal calon presiden. Sandiaga mengklaim tak pernah ada pembahasan terkait hal itu dalam pencalonannya sebagai bakal cawapres.

Sandiaga juga mengklaim maju sebagai bakal cawapres untuk memperjuangkan agenda ekonomi yang diprioritaskan Prabowo dan mitra koalisi.

"Pembicaraan itu tak pernah ada. Dan memang seperti kita ketahui, fokus pada ekonomi ini yang terus digaungkan," kata Sandi dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (29/8/2018).

Sandiaga memaparkan, perhatian pada isu ekonomi sudah dibangun dalam waktu cukup lama sebelum ia dicalonkan sebagai bakal cawapres. Menurutnya, Gerindra, PAN, dan PKS memperhatikan sejumlah agenda prioritas yang berasal dari aspirasi masyarakat.

"Banyak hubungan yang dijalin bersama calon mitra koalisi, PKS, PAN, dan dalam pembicaraan tersebut kita ingin melihat titik format bagaimana waktu di awal ini kita fokus pada masalah-masalah yang diaspirasikan untuk bisa ditangkap," ujarnya.

Baca jugaSandiaga Sempat Bingung dengan Julukan Santri di Era Post-Islamisme

Sebelumnya Sandi hanya mengetahui bahwa justru Anies yang menjadi pilihan pertama Prabowo. Saat pemilihan masih berkutat pada nama Anies, Sandi mengaku masih santai. Kendati demikian, ia sempat cemas jika Anies meninggalkan kursi DKI 1. Sebab, ia merasa selama ini sudah kompak dengan Anies.

"Sinergi tandem keduanya enak sekali di hati kecil saya, saya juga ragu apakah dia mau meninggalkan tugasnya di Jakarta. Akhirnya dia menunjukan komitmen utuk menuntaskan janji dia lima tahun ngurusin Jakarta," ujarnya.

Di sisi lain, ia juga memaklumi keputusan Prabowo tak sesuai dengan kesepakatan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) yang merekomendasikan Uztaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. Prabowo, kata Sandi, menghormati rekomendasi tersebut.

Namun, rekomendasi itu perlu dikomunikasikan dengan mitra koalisi. Prabowo melihat isu utama yang menjadi prioritas masyarakat saat ini adalah isu ekonomi.

Baca juga: Sandiaga Tuding Pemerintah Mengontrol Data Kemiskinan dan Pengangguran

"Yang ada di lapisan masyarakat keseharian, isu-isu lapangan pekerjaan, bagaimana UMKM lebih dibangkitkan untuk ekonomi kerakyatan, isu-isu yang disinggung yang banyak diangkat emak-emak, harga bahan pokok, biaya hidup, biaya sekolah, biaya kesehatan, itu yang dielukan masyarakat," kata dia.

"Dan perlu satu upaya menangkap aspirasi yang komprehensif sehingga bisa dihadirkan solusi bagi masyarakat," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com