JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan #2019GantiPresiden kini semakin ramai diperbincangkan. Apa lagi setelah beberapa aktivisnya, yakni Neno Warisman dan Ahmad Dhani diadang massa yang menolak kegiatan mereka di Pekanbaru, Riau, dan Surabaya, Jawa Timur, pekan lalu.
Sejumlah pihak kini juga mempertanyakan mengapa aktivis gerakan #2019GantiPresiden yang sekaligus pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak secara gamblang mendukung pasangan tersebut.
Ketua DPP PKS dan inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, punya alasan tersendiri mengapa dia melakukan hal itu.
Baca juga: Alasan Mardani Ali Sera Gunakan #2019GantiPresiden, Bukan #2019PrabowoPresiden
Mardani secara sadar menggaungkan tanda pagar (hashtag) #2019GantiPresiden terlebih dahulu, bukan tanda pagar (tagar) #2019PrabowoPresiden.
Padahal, partainya bersama Gerindra, PAN, dan Demokrat telah mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga yang akan berhadapan dengan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Mardani sengaja menggaungkan tagar #2019GantiPresiden lantaran hendak menyatukan massa pendukung Prabowo-Sandiaga, khususnya di PKS, yang belum sepenuhnya mendukung keduanya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Kegiatan #2019GantiPresiden Tidak Boleh
Hal itu disampaikan Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
"Kalau sekarang yang milih di kami itu belum tentu milih Pak Prabowo semua. Di kami ada yang dukung Habib Rizieq, ada yang dukung UAS (Ustaz Abdul Somad). Nah, kami perlu waktu untuk konsolidasi hingga nanti akhirnya masuk ke gelanggang kedua capres cawapres ini," ujar Mardani.
Apalagi, lanjut Mardani, ada beberapa massa akar rumput mereka yang hendak menggelar ijtima (pertemuan) ulama untuk menentukan pilihan politik lantaran belum puas dengan sosok Sandiaga sebagai cawapres pendamping Prabowo.
"Makanya biar saja, prosesnya tinggal sebentar kok. Orang itu enggak kaya lemari, kalau lemari digeser diem, kalau orang disenggol marah. Jadi kami pelan-pelan kalau itu," lanjut Mardani.
Baca juga: Neno Warisman dan Ahmad Dhani Mengadu ke Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Tetap berjalan
Ia menambahkan, pihaknya akan terus melanjutkan deklarasi gerakan tersebut meskipun ditentang sejumlah pihak.
Mardani menambahkan, ke depannya ia akan lebih intensif berkoordinasi dengan polisi sebelum menggelar acara deklarasi agar tak ricuh.
"Kami tetap akan jalan, tetapi kami akan lebih intensif koordinasi dengan kepolisian. Kami tetap yakin kepolisian itu alat negara bukan alat pemerintah," kata Mardani lagi.
Bahkan, Mardani sudah dijadwalkan mengunjungi sejumlah provinsi seperti Nanggroe Aceh Darussalam dan Lampung pada September 2018, untuk mendeklarasikan gerakan #2019GantiPresiden.