Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Asian Games Momen Masyarakat Bersatu

Kompas.com - 28/08/2018, 18:38 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, gelaran Asian Games 2019 begitu spesial bagi bangsa Indonesia.

Sebab, semua masyarakat bersatu mendukung penuh para atlet Indonesia. Tak peduli suku, agama atau apapun.

"Jadi ini momen masyarakat kita bersatu," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (28/8/2018).

Baca juga: Jusuf Kalla: Indonesia Posisi ke-4 Asian Games, Atlet Kita Luar Biasa

Menurut Wapres, selama hampir dua minggu perhelatan pesta olahraga terbesar negara Asia itu, tak ada lagi kabar berita heboh dan bohong atau hoaks.

Meski proses menuju Pilpres tetap berjalan, namun Kalla merasa gesekan simpatisan atau kader parpol pendukung kedua pasangan capres-cawapres tidak terasa.

Bahkan, tutur Kalla, para elite partai politik juga ikut masuk dalam gegap gempita Asian Games 2018.

"Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P) nonton, Pak SBY (Ketum Partai Demokrat) juga nonton, cuma beda waktu aja. itu kan bagus," kata Kalla.

Baca juga: JK Anggap Tiket Asian Games untuk Pejabat Bukan Gratifikasi

Sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games, Kalla tak menyangka masyarakat begitu antusias menyaksikan pertandingan cabang olahraga Asian Games 2018.

Satu yang tidak diduga, yakni ramainya penonton dalam cabang atletik yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

"Siapa mengira stadion penuh waktu atletik? Biasanya atletik sepi. Tetapi kemarin malam penuh untuk melihat atletik, itu jarang terjadi itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com