Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan Tambang Liar, Pemerintah Janji Tak Akan Sewenang-wenang

Kompas.com - 28/08/2018, 14:31 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan akan lebih ketat mengawasi penambangan liar. Hal itu dilakukan untuk menertibkan praktik illegal sektor migas tersebut.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menjanjikan, penanganan tambang liar akan dilakukan secara cermat, tak sewenang-wenang.

"Sumur-sumur yang sudah dinyatakan tidak berproduksi ditutup masih ditambang lagi oleh masyarakat," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

"Tentu kami juga tidak sewenang-wenang, tentu harus ada koordinasi dengan pihak Pemda," sambung dia.

Baca juga: Cara PT Timah Gandeng Warga supaya Tidak Lakukan Penambangan Liar

Pemerintah, kata Wiranto, tak ingin penertiban praktik penambangan liar memukul ekonomi masyarakat sekitar yang mengandalkan tambang sebagai mata pencaharian.

Mantan Panglima ABRI ini menuturkan, perlu ada satu alternatif yang diberikan kepada masyarakat sehingga penertiban praktik illegal migas memengaruhi ekonomi masyarakat.

Namun ia belum menjelaskan lebih rinci alternatif yang dimaksud. Rencananya, satgas dibentuk dalam waktu dekat.

"Satgasnya mau dibentuk," kata Wiranto.

Baca juga: Polisi Bakar 12 Rakit Penambangan Emas Ilegal, Semua Pelaku Kabur

Sebelumnya, pemerintah menggelar rapat koordinasi khusus yang dihadiri oleh berbagai lembaga terkait sepakat untuk berkoordinasi ketat terhadap masalah kegiatan migas, dari hulu sampai hilir.

Salah satu yang ikut terlibat dalam rapat koordinasi khusus itu kata Wiranto yakni perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah optimis proses divestasi akan berjalan mulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com