JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan pernyataan Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief yang menuding bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memberi mahar politik tak membuat rapuh koalisi mereka.
Ia mengatakan, koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang terdiri dari Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN sejauh ini tetap solid.
"Tadi malam kami kompak sekali, solid sekali, sampai detail betul kami bicarakan, jadi tidak mengganggu apapun. Dan saya memang belum bertemu dengan Andi Arief jadi saya belum bisa konfirmasi tapi sama sekali tidak mengganggu," ucap Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Baca juga: Untuk Keempat Kalinya, Bawaslu Panggil Andi Arief Klarifikasi soal Mahar Politik Sandiaga
Ia menilai, pernyataan Andi Arief merupakan dinamika yang biasa terjadi dalam sebuah koalisi sehingga tak perlu dibesar-besarkan.
Ia menambahkan, saat ini koalisi tengah fokus menyusun tim kampanye beserta program yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jadi apa yang disampaikan oleh Andi Arif sudah selesai dan sampai sekarang saya belum ketemu nanti saya tanya kan lagi. Kalau Anda dalam satu perjuangan panjang 2 tahun lebih, kan kadang juga enggak berhasil nih gitu, itu dinamika," ujar Hinca.
"Dan sekarang sudah selesai dan mudah-mudahan tak ada masalah lagi. Kami sudah bicara pada mungkin dalam 1 atau 2 minggu ini tim pemenangan, gagasan, konsep dan seterusnya. Solid dan tidak ada masalah," lanjut dia.
Baca juga: Andi Arief Mangkir, Bawaslu Tak Bisa Panggil Sandiaga Terkait Isu Mahar Politik
Andi empat kali mangkir dari panggilan Bawaslu untuk diminta keterangan soal pernyataannya di Twitter.
Saat itu, ia menyebut Prabowo Subianto merupakan seorang "jenderal kardus".
Sebutan itu dilontarkan Andi lantaran ia menuding Prabowo akan menjadikan Sandiaga Uno sebagai cawapres karena Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memberikan uang Rp 500 miliar masing-masing untuk dua partai koalisi Gerindra, yakni PAN dan PKS.
Baca juga: Andi Arief Mengaku Diperintah Partai Bicara soal Mahar Rp 500 Miliar
Belakangan, Andi mengaku diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar tersebut.
"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," kata Andi dalam acara sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (13/8/2018) malam.
Bahkan, menurut dia, keputusan Demokrat untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil dalam rapat resmi partai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/8/2018) malam.
"Hasil rapat menyatakan kami kemukakan saja ke publik problem sebenarnya," kata dia.
Andi mengaku tidak takut jika pernyataannya di Twitter berujung pada konsekuensi hukum.
Sementara itu, Sandiaga membantah dirinya memberikan sejumlah dana kepada dua parpol pendukungnya.