Janji kemerdekaan ini adalah taktik yang sengaja dimainkan Jepang guna meraih simpati dan dukungan rakyat Indonesia pada Perang Asia Timur Raya.
Shimizu pula orang dibalik rencana menyediakan rumah besar bagi Bung Karno yang telah diakui sebagai pemimpin Indonesia. Mobil sedan Buick dan pengemudi juga telah disiapkan untuk Bung Karno.
Saat Bung Karno berkunjung ke kantor Shimizu di Gunseikanbu (sekarang kantor pusat Pertamina di Jakarta Pusat), Shimizu menginstruksikan anak buahnya bernama Chaerul Basri untuk mencari rumah untuk “Orang Besar”. Sebutan itu mengacu pada sosok Bung Karno sendiri.
Baca juga: Cikal Bakal Paskibraka, dari 5 Menjadi 45...
Kepada Chaerul, Bung Karno berharap dicarikan rumah dengan halaman yang luas.
“Agar saya bisa menerima rakyat banyak,” kata Bung Karno.
Chaerul pun melakukan pencarian dan menemukan rumah di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Rumah itu yang menjadi tempat bagi Fatmawati menjahit bendera Merah Putih.
Permintaan Shimizu untuk membuat bendera Merah Putih itu sesuai dengan janji kemerdekaan yang ditawarkan pihak Jepang secara terbuka pada September 1944.
Baca juga: Si Gadis Pembawa Sang Saka Merah Putih Deg-degan Berhadapan dengan SBY
Waktu itu, sulit mendapatkan bahan kain untuk membuat bendera dengan ukuran yang besar. Rakyat saja menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan karung atau goni. Situasi itu disebabkan oleh kelangkaan tekstil.
Pada akhirnya Shimizu menginstruksikan seorang perwira Jepang mencari kain merah dan putih untuk diberikan ke Fatmawati.
Sang perwira yang ditugaskan, berhasil membawa dua kain merah dan putih dari bahan katun yang halus. Dua kain itu diperoleh dari sebuah gedung di Jalan Pintu Air, Jakarta Pusat dan diantarkan oleh Chaerul ke Pegangsaan.
Baca juga: Uniknya HUT RI ala Keluarga Fatmawati Soekarno di Bengkulu
Tetesan air mata Fatmawati merupakan ungkapan keharuannya atas perjuangan panjang rakyat Indonesia dan para pemimpinnya meraih kemerdekaan secara mandiri hingga tahap akhir.
Perjuangannya menjahit dua kain katun halus itu menunjukkan sumbangsih seorang perempuan Indonesia yang ikut memperjuangkan nasib bangsanya.
Fatmawati telah mengisi kepingan besar perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bendera yang telah dijahit dengan susah payah dan tetesan air mata itu kini menjadi Bendera Pusaka sekaligus simbol nasionalisme yang selalu dibentangkan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini dan ke depannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.