Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Tanda Kehormatan ke GKR Hemas hingga Dato Sri Tahir

Kompas.com - 15/08/2018, 14:34 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan terhadap sejumlah tokoh yang dianggap berjasa bagi Indonesia di bidangnya masing-masing. Ada Bos Mayapada Dato Sri Tahir hingga mantan Anggota DPD GKR Hemas.

Acara penganugerahan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018) siang. Ada lima kategori tanda kehormatan yang diberikan Jokowi yakni Bintang Mahaputra Utama, Bintang Mahaputra Nararya, Bintang Jasa Pratama, Bintang Jasa Nararya dan Bintang Budaya Parama Dharma.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir dalam acara itu. Selain itu sejumlah menteri dan pejabat juga hadir seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menko Polhukam Wiranto, Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Menhan Ryamizard Ryacudu.

Baca juga: Konglomerat Tahir Memburu Bank Permata

Berikut nama tokoh yang mendapatkan tanda kehormatan dari Jokowi:

1. Bintang Mahaputra Utama:

-Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Anggota DPD RI periode 2009-2014 dan 2014-2017


2. Bintang Mahaputera Nararya:

- Dato Sri Tahir, Founder dan CEO Mayapada

- Abbas Said, Wakil Ketua Komisi Yudisial 2013-2015

- Abdul Haris Semendawai, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban 2008-2018


3. Bintang Jasa Pratama:

- Sumarsono, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri


4. Bintang Jasa Nararya:

-Khairul Alam, Karoum Kemenkopolhukam


5. Bintang Budaya Parama Dharma: 

- Almarhum R.J. Katamsi, seniman

- R.M Soedarsono, seniman

Kompas TV Sebuah aplikasi penerjemah sekaligus media pembelajaran bahasa isyarat, diciptakan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com